KENDAL, AYOSEMARANG.COM - - Meskipun kemarau kali ini masih turun hujan namun petani mengaku senang karena hasil panen padi kali ini lebih baik.
Tidak hanya itu harganya juga tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Harga gabah pada panen tahun ini rata-rata di atas Rp 500.000 per kuintal, sedangkan harga gabah tahun lalu rata-rata Rp 480.000 per kuintal.
Menurut petani, harga gabah dari sawah rata naik karena masa panen bertepatan dengan musim kemarau.
Baca Juga: Jabat Baru Beberapa Minggu, Kejari Batang Gencarkan Program Jaksa Masuk Sekolah
“Dengan demikian gabah lebih cepat kering ketika dijemur, berbeda jika panen pada musim penghujan yang memakan waktu lebih lama pada proses pengeringannya dan praktis menambah biaya untuk tenaga penjemuran,” kata Harni petani Rowosari.
Menurutnya, faktor alat yang digunakan untuk memanen juga berpengaruh pada harga gabah. Padi yang dipanen dengan mesin harga gabahnya lebih tinggi dibandingkan jika dipanen secara manual.
Naiknya harga gabah tahun ini juga diakui Abdul Syukur, penebas gabah di Desa Wonotenggang Rowosari.
Baca Juga: Lepas 45 Jamaah Umroh, Ini Pesan Ketua PD Muhammadiyah Kendal
“Harga gabah tahun ini sekitar Rp 520.000 kuintal sedangkan harga gabah tahun lalu rata-rata hanya Rp 480.000 kuintal,” jelasnya.
Harga gabah yang tinggi ini menjadi angin segar bagi para petani, khususnya di Kabupaten Kendal yang saat ini tengah fokus pada pemulihan ekonomi.