Tetapi komitmen untuk melakukannya dengan tujuan untuk membantu sesama adalah hal yang mutlak agar tujuan dari berlari tersebut dapat tercapai dengan baik.
Yakinlah bahwa banyak sekali orang-orang di sekitar kita yang sangat peduli dengan sesama, disinilah diperlukan kita para pelari untuk menjadi fundraiser agar donasi dapat dikumpulkan dan didonasikan tepat ditujukan kepada yang membutuhkan.
Dr. Yongki AFI menyampaikan juga dalam sesi talkshow bahwa antara kanker dan berlari mempunyai hubungan yang erat. Dengan melakukan aktifitas fisik berlari, tubuh akan secara otomatis merespon positif yang mampu menurunkan 23 persen angka kejadian kanker.
Jadi sangat tepat apabila peringatan World Cancer Day 2023 diperingati dengan menyelenggarakan kegiatan lari sekaligus sebagai media edukasi tentang deteksi kanker dan upaya pencegahannya kepada masyarakat luar.
Baca Juga: 10 Tanda Kanker Serviks Stadium Awal, Kenali Sejak Dini
Pada acara ini juga diperkenalkan 21 orang pemandu laju lari (pacer) yang merupakan perwakilan dari seluruh komunitas olahraga lari di Semarang dan sekitarnya, yang merupakan representasi dari masyarakat Semarang dalam mendukung event lari amal terbesar di Indonesia ini.
Mengusung slogan Jadilah Pahlawan Peduli Kanker Yang Kami Cari, seluruh peserta dan masyarakat umum dapat memberikan donasi untuk rumah singgah melalui platform penggalangan dana digital.
Sedangkan peserta Run Against Cancer 2023 kategori 100 KM, 50 KM dan 25 KM diwajibkan untuk menjadi melakukan penggalangan donasi kepada masyarakat donator.
Para peserta Run Against Cancer 2023 pada kegiatan ini juga dapat mengikuti Lomba Fotografi berhadiah jutaan rupiah yang diselenggarakan Perhompedin Cabang Semarang melalui akun instagram OncoDoc.id untuk memperingati Hari Kanker Sedunia tahun 2023.