Cegah Kekerasan Seksual dan Perundungan, Ganjar: Kumpulkan Semua Guru, Kalau Perlu Pasang CCTV di Tiap Sekolah

photo author
- Kamis, 16 Desember 2021 | 15:49 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo menjadi narasumber pada acara "Ngobrol Penak Sareng Mas Ganjar dalam rangka memperingati Hari Ibu di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kamis 16 Desember 2021. (dok)
Gubernur Ganjar Pranowo menjadi narasumber pada acara "Ngobrol Penak Sareng Mas Ganjar dalam rangka memperingati Hari Ibu di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kamis 16 Desember 2021. (dok)


SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Adapun kekerasan seksual dan perundungan yang terjadi di tempat pendidikan menjadi perhatian serius Gubernur Ganjar Pranowo.

Menindaklanjuti hal tersebut, Gubernur Ganjar Pranowo pun langsung menginstruksikan semua dinas terkait untuk mengambil langkah agar kasus kekerasan seksual dan perundungan tidak lagi terjadi, khususnya di Jawa Tengah.

Gubernur Ganjar Pranowo menjelaskan, ini momentum yang tepat untuk serius memperhatikan banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ditambah dalam beberapa waktu terakhir masih ada peristiwa kekerasan seksual dan perundungan yang diberitakan.

Apalagi di Jawa Tengah juga ditemukan kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh guru, yakni di Cilacap.

Baca Juga: PIALA AFF 2020 Indonesia vs Vietnam Imbang 0-0, Park Hang-seo: Hasil di Luar Kendali

"Kemarin saya minta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, kerja kita nampaknya harus lebih keras lagi. Dinas pendidikan saya minta kumpulkan semua guru dan kepala sekolah, nggak boleh ada lagi cerita seperti ini," kata Ganjar usai menjadi narasumber pada acara "Ngobrol Penak Sareng Mas Ganjar dalam rangka memperingati Hari Ibu di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kamis 16 Desember 2021.

Ganjar meminta agar di setiap ruang publik atau yang sulit dijangkau agar dipasang CCTV. Sebab, beberapa kasus kekerasan seksual tersebut dilakukan di tempat yang seharusnya anak merasa nyaman.

"Kalau perlu pasang CCTV di sekolah-sekolah itu. Kalau tidak kita akan kecolongan bahkan di tempat yang seharusnya anak merasa nyaman pun itu menjadi tempat yang berbahaya," katanya.

Selain itu Ganjar juga menyampaikan, bahwa isu perempuan yang hari ini mulai banyak diangkat dan dibicarakan adalah kondisi tekanan ekonomi. Ia mendorong perempuan untuk bangkit dan kebangkitan itu penting untuk mendapatkan pendampingan dari pemerintah.

"Hari ini hal yang lebih praktis kegiatan kita untuk mendorong agar mereka bisa bangkit dari keterpurukan apalagi ekonomi. Banyak pelatihan dibuat, pendampingan dilakukan, akses permodalan dilakukan bahkan pendataan dilakukan dari dinas perempuan dan anak trus kemudian kita kawinkan dengan dinas koperasi UMKM lalu dibuat pelatihan termasuk pekerja migran, khususnya dari perempuan itu dari dinas tenaga kerja. Itu yang coba kita dorong," jelasnya.

Baca Juga: Daftar Harga 58 HP Samsung Terbaru, Cocok Dibeli untuk Tahun Baruan

Terkait kesetaraan gender, Gubernur Ganjar Pranowo menilai kesadaran itu harus dibangun bersama. Pemahaman dalam proses pengambilan keputusan juga harus memperhatikan kesetaraan gender.

Misalnya di Jawa Tengah dalam Musrenbang selalu melibatkan dan mendengarkan masukan dari kelompok perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas.

Adapun dalam dialog itu Ganjar juga mendengarkan cerita dari Sulyati, perwakilan ibu-ibu dari Kendal, dan Rima Astuti dari pendamping perempuan pekerja informal.

Sulyati menyampaikan bahwa di desanya sangat kesulitan untuk mengakses fasilitas kesehatan dan lainnya. Desa Gempol Sewu, Kendal, terpisahkan sungai sehingga harus menggunakan perahu untuk mengakses fasilitas umum seperti puskesmas, rumah sakit, pendidikan, dan lainnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X