SEMARANGSELATAN, AYOSEMARANG.COM - Kiprah Kiai Sholeh Darat di tanah Jawa khususnya di Kota Semarang tentu tidak perlu diragukan lagi.
Sudah banyak sumber yang mencatat, jika Kiai Sholeh Darat merupakan guru dari tokoh besar, mulai dari pendiri Nahdlaltul Ulama, KH Hasyim Asy'ari; pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan; dan pahlawan emansipasi wanita Raden Ajeng Kartini.
Namun, ada cerita menarik lainnya dari Kiai Sholeh Darat ketika masih hidup.
Penulis sejarah Kota Semarang Amen Budiman menyebut, selain terkenal sebagai seorang kiai yang dalam ilmunya di bidang falakiah dan tasawuf, Kiai Sholeh Darat juga dikenal punya kemampuan khusus atau karamah.
Baca Juga: Sukseskan MTQ, Pemkab dan Kemenag Batang Menelurkan Generasi Qurani
Banyak santri yang datang dari berbagai daerah berguru ke pondok Kiai Sholeh Darat tidak hanya sekadar mengaji, tetapi juga ngalap berkah
"Satu ilmu Kiai Sholeh Darat yang terkenal adalah "weruh sakdurunge winarah. Mengetahui peristiwa sebelum terjadi dan akan terjadi," kata Amen.
Satu contoh kemampuan Kyai Sholeh Darat yang cukup populer adalah ketika ada seorang santri yang datang dari Salatiga.
Santri tersebut seminggu sekali menyambangi pondok Kiai Sholeh Darat untuk mengaji.
Dalam berguru ke Kiai Sholeh Darat santri tersebut berjalan kaki dari Salatiga menuju ke Kota Semarang.
Baca Juga: Banjir Kebumen Terkini, Wisata Jatijajar Disapu Banjir, Tenda Dagangan Terseret Air
Sutau hari, saat hendak mengaji, santri itu diminta Kiai Sholeh Darat berpulang saja ke rumah. Praktis santri itu kaget atas perintah gurunya.
"Perjalanan pulang yang dia tempuh itu juga jadi sedemikian cepat. Kalau biasanya dia harus menempuh 5 sampai 6 jam, kali ini bisa dia tempuh dalam dua jam," terang Amen.
Santri itu tentu saja kebingungan atas permintaah gurunya dan terus bertanya kenapa. Sampai kemudian ketika tiba di rumah, ternyata perintah dari gurunya itu punya sebab.