Hendak ke Korea Selatan, Ribuan Calon Pekerja Migran Ikuti Proses Verifikasi Dokumen

photo author
- Kamis, 14 April 2022 | 15:06 WIB
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani berbincang dengan peserta Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) di sela-sela verifikasi sebelum berangkat ke Korsel di kampus  Unnes, Kamis 14 April 2022. (arri widiarto/ayosemarang.com)
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani berbincang dengan peserta Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) di sela-sela verifikasi sebelum berangkat ke Korsel di kampus Unnes, Kamis 14 April 2022. (arri widiarto/ayosemarang.com)


SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Sebanyak 11 ribu Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) mengikuti proses verifikasi dokumen pendaftaran di auditorium kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), Gunungpati, Kamis 14 April 2022.

Para CPMI ini jika lolos verifikasi akan diberangkatkan ke Korsel untuk bekerja di sektor manufaktur dan perikanan.

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengemukakan pemberantkan ke Korsel ini merupakan hasil kerjasama program Goverment to Goverment (G to G). Proses pemberangkatan PMI ke Korsel ini sempat libur selama dua tahun terakhir karena pandemi.

“Tahun ini, Indonesia sudah bisa memberangkatkan PMI ke Korsel,” jelasnya.

Baca Juga: 5 HP RAM 8 GB Terbaik untuk Idul Fitri, Harga Mulai Rp3 Jutaan

Menurut dia minat yang tinggi dari para CPMI untuk mengikuti program G to G ke Korsel ini, akan dibarengi dengan pelindungan dari berbagai bentuk kejahatan yang mengintai mereka.

“Hingga saat ini, kami masih memiliki dua musuh utama, yaitu sindikat penempatan ilegal PMI dan juga sindikat ijon rente. Kami selalu berikhtiar untuk menabuh genderang perang melawan para sindikat, contohnya dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Sikat Sindikat hingga merilis Kredit Tanpa Agunan (KTA) bersama bank pemerintah dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) PMI dengan bunga enam persen,” tegasnya.

Tak hanya itu saja, para CPMI yang lolos seleksi dan bisa berangkat ke negara tujuan akan mendapatkan bantuan pinjaman biaya perjalanan dari pemerintah dalam bentuk KUR. Setiap PMI yang lolos akan mendapatkan pagu kredit hingga Rp 100 juta dan tanpa menggunakan agunan.

Baca Juga: Chika Masuk Podcast Deddy Corbuzier, Thariq Halilintar Posting soal Mantan

“PMI bisa tidak mengambil semuanya. Cukup disesuaikan dengan total biaya yang digunakan untuk perjalan ke negara tersebut. Ini bertujuan supaya mereka tidak perlu lagi terjerat rentenir atau bahkan harus menjual aset di desa. Syaratnya pun cukup mudah, hanya KTP dan surat keterangan dari BP2MI,” paparnya.

Dijelaskan, Jateng memang dikenal sebagai daerah yang telah menempatkan PMI dalam jumlah besar ke berbagai negara penempatan.

Sepanjang lima tahun terakhir, dari tahun 2017 hingga 2022, total penempatan PMI yang berasal dari Jawa Tengah sudah mencapai 227.165 PMI.

“Kegiatan verifikasi dokumen hari ini adalah salah satu rangkaian dari upaya BP2MI untuk mewujudkan harapan tersebut,” ujarnya.

Baca Juga: Download GTA San Andreas Mod Apk

Terdapat sebanyak 11.397 CPMI akan melakukan verifikasi dokumen pendaftaran program G to G ke Korsel sepanjang periode 11 hingga 16 April 2022 di UNNES. Suda ada 1.650 CPMI yang melakukan verifikasi dokumen pada 11 April 2022 dan 2.500 CPMI pada 12 April 2022.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X