Dikatakan, Laboratorium Klinik CITO menyediakan 10 panel pemeriksaan. Panel yang paling lengkap mencakup 160+ jenis obat, yang hasil pemeriksaannya akan membantu dokter untuk memberikan obat yang cocok untuk pasiennya dengan menganalisis empat gen yang paling sering menyebabkan reaksi obat yang merugikan.
Setelah menerima hasil, pasien dapat berkonsultasi kepada dokter keluarga atau dokter yang menangani penyakitnya selama ini. Jika pasien mengikuti Medical Check-Up di Laboratorium Klinik CITO, maka dapat berkonsultasi ke dokter Spesialis Farmakologi Klinik secara virtual atau dokter Medical Check-Up CITO secara offline.
Sementara, untuk melakukan pemeriksaan Farmakogenomik, biaya yang dikeluarkan mulai dari Rp1,7 juta - Rp2 juta untuk kategori per penyakit, misalnya Diabetes Mellitus, Hipertensi, Anti kolesterol, Terapi anti trombosit, Beta Blocker, Tamoxifen, PPI (Obat yg menghambat asam lambung), NSID (Anti inflamasi non steroid/kelompok obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan, meredakan nyeri, dan menurunkan demam) dan lain-lain. Sedangkan bila ingin mendapatkan data base untuk 160 lebih jenis obat (termasuk obat-obatan seperti diatas), dapat mengikuti pemeriksaan Ready Rx, maka biayanya Rp2,5 juta.
Baca Juga: Rekomendasi Kuliner 4 Es Kelapa Muda Terkenal di Semarang, Enak, Mantap, dan Bikin Seger
Adapun yang bisa melakukan pemeriksaan tersebut yaitu pasien peserta Medical Check-Up, lalu mengikuti Ready Rx yang cukup lengkap, sehingga pasien memiliki data base respon terhadap terapi berdasarkan genetik masing-masing.
"Selain itu, untuk pasien yang menderita penyakit kronis, seperti terapi hipertensi, DM, penyakit jantung, gastritis dan lain-lain juga perlu mengikuti pemeriksaan ini, karena
akan menggunakan obat-obatan dalam jangka panjang," jelas dr Haryadi.***