BATANG, AYOSEMARANG.COM - Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batang mulai mendata potensi - potensi ekonomi kreatif desa dan objek wisata yang ada di wilayahnya.
Data tersebut sebagai upaya untuk mempermudah akses informasi kepariwisataan dan pendataan pengunjung untuk membangun aplikasi kepariwisataan.
Pembuatan aplikasi tersebut, Disparpora berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika dan berbagai stakeholder serta perwakilan kecamatan dan pengelola wisata.
Baca Juga: Berangkatkan 12 PMI ke Jerman, Kepala BP2MI Benny Rhamdani: Mereka Orang Berkompeten dalam Bidangnya
Hal ini sejalan dengan program Merdeka Sinyal. Tidak hanya menyediakan layanan digital saja, namun juga ketersediaan jaringan internet.
Pengembangan diserahkan ke Diskominfo Batang agar bisa menyajikan tampilan menarik bagi masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Disparpora Batang Yarsono usai sosialisasi Aplikasi Kepariwisataan di Aula Kantor Bupati Batang, Senin Senin 11 September 2023.
"Kami mengundang rekan-rekan di kecamatan untuk membantu mendata kepariwisataan berbasis aplikasi. Harapannya kepariwisataan bisa tertampung di aplikasi itu. Seperti data pengunjung, data kepariwisataan. Tanpa data kita akan sulit untuk berkembang," ujarnya.
Baca Juga: Angkat Batik Asli Kendal, Model Ini Fashion Show di Perpusda
Pemda Batang sendiri saat ini hanya mengelola empat tujuan wisata. Yaitu Pantai Sigandu, Bandar Ecopark, Pantai Ujungnegoro, dan THR Kramat. Di luar itu masih banyak area wisata lain yang akan dimasukkan dalam aplikasi tersebut. Baik yang dikelola investor, desa, maupun kerjasama dengan Pemda.
"Aplikasi ini nantinya bisa diakses masyarakat umum. Tidak hanya kepariwisataan saja, nanti ke depan ada kepemudaan, keolahragaan, juga ekonomi kreatif. Siapa saja yang membutuhkan data ada di situ," ucapnya.
Kegiatan ini juga dibantu Diskominfo untuk aplikasi dan penyediaan jaringan di daerah wisata.
Baca Juga: Kembali Gelar Apel Pagi Usai Dua Tahun Covid-19, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki Beri Catatan ASN
"Aplikasi kepariwisataan itu mudah mengakses untuk pendataan pengunjung, juga tempat wisatanya. Baik buatan maupun alam," kata Yarsono.