AYOSEMARANG.COM -- Dalam bayangan kita menyeduh minuman teh dari daun teh kering, namun berbeda bagi masyarakat yang tinggal di Lereng Gunung Andong.
Bagi warga Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang ini memiliki cara yang berbeda atau bisa dibilang unik dalam menikmati minuman teh karena mereka justru memetik dan merebus daun teh segar.
Minum Teh semacam ini Masyarakat sekitar menyebutnya dengan teh trasan yang secara turun menjadi satu tradisi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Punya Paruh Unik, Ini Mitos dan Ciri Fisik Perkutut Songgo Ratu, Katuranggan Pembawa Keberuntungan?
Hal tersebut juga bukan menjadi hal yang mustahil karena sebagian besar lahan di wilayah tersebut menjadi kebun teh sehingga tidak sulit mendapatkan bahan baku teh trasan.
Dan yang lebih penting lagi cara pengolahannya pun sangat mudah kita tinggal memetik daun teh membersihkannya dan kemudian merebus dengan air.
Setelah warna air sudah kehijauan berarti teh telah matang lalu daun teh yang telah larut tersebut dibuang dan minuman siap disajikan.
Bagi yang gemar teh manis kita tinggal tambahkan gula kelapa atau gula Jawa atau juga gula merah namun tidak dengan mencampurkannya ke dalam air.
Baca Juga: Beberapa Perayaan Unik Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Ada Keresan hingga Rolasen
Lalu bagaimana cara menikmatinya? Yakni menggigit sedikit gula merah dan kemudian meneguk air tehnya sehingga selama kita menikmati teh bisa bergantian kadang manis dan kadang tawar
Khusus untuk penyajian di daerah asalnya Kecamatan Ngablak, cara meminumnya juga unik jika biasanya kita minum teh menggunakan gelas tetapi disana cara minumnya menggunakan mangkuk.
Aroma dan rasa yang ditimbulkan pun sangat khas yakni ada asam sedikit kecut tapi tetap menyegarkan sehingga menikmatinya sangat tidak tepat dengan gula pasir.
Sebenarnya bahan baku teh Trasan ini bukan tanaman teh khusus namun hanya teh biasa yang kebetulan dapat tumbuh subur didaerah ini hal ini karena tekstur tanahnya yang cocok.
