BATANG, AYOSEMARANG.COM - Jelang masuk masa kampanye Pemilu 2024 beberapa informasi di media sosial bermunculan.
Info yang beredar di medsos terkadang kebenarannya dipertanyakan.
Namun, sebagian masyarakat masih menganggap informasi tersebut benar tanpa meneliti validitas sumber informasinya.
Baca Juga: UCAC USM Gelar Intensive Career Preparation dan Campus Hiring: Kolaborasi Meningkatkan Soft Skill
Menyikapi fenomena tersebut, Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun memberikan penekanan khusus agar instansi terkait ikut mengajak warga tidak serta merta menelan langsung tiap informasi digital yang diterima.
“Fakta di lapangan masyarakat menganggap setiap informasi yang disampaikan di media sosial adalah sebuah kebenaran, tanpa meneliti terlebih dahulu validitasnya,” jelas Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun, saat menjadi narasumber dalam Rakor Linsek Ops Mantap Brata Candi 2023-2024, di Aula Bupati Batang, Kabupaten Batang, Kamis (12/10/2023).
Kapolres Batang pun menceritakan penyebaran informasi sebelum sebelum kemajuan informasi teknologi seperti media sosial merebak.
"Dulu kalau ada orang ngobrol di warung kopi, cuma mereka yang ada di situ yang tahu. Tapi sekarang ada 1 orang saja yang pintar IT, bisa dibuat konten langsung disebarkan,” kata AKBP Saufi.
Ia mengingatkan, pola penyampaian informasi termasuk berkampanye di era 90-an sangat berbeda dengan masa kini.
Dimana kini hampir semua aktivitas kampanye menggunakan media sosial.
"Masyarakat kita perlu diedukasi agar cerdas menyikapi sebuah informasi digital, karena tingkat pemahaman terhadap IT tiap individu berbeda-beda," kata AKBP Saufi.
Sementara itu Ketua KPU Batang Nur Tofan menerangkan, saat ini KPU sedang mempersiapkan segala infrastruktur penunjang jelang masa kampanye yang rencananya akan dimulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.