Namun, tidak sampai disitu ternyata istri Ki Ageng Pandanaran yaitu Nyi Ageng Pandanaran ternyata ingin ikut mengembara bersamanya.
Akan tetapi dalam benak Nyi Ageng Pandanaran, ia tidak rela meninggalkan harta kekayaannya begitu saja hingga pada akhirnya ia meminta suaminya untuk pergi terlebih dahulu menyusul Sunan Kalijaga mengembara.
Saat kepergian suaminya, Nyi Ageng Pandanaran pun mulai memasukan beberapa perhiasan yang dimilikinya ke dalam sebuah tongkat yang terbuat dari bambu yang nantinya akan dibawa untuk menyusul Ki Ageng Pandanaran mengembara.
Akan tetapi ternyata Sunan Kalijaga yang mengetahui akan hal yang dilakukan oleh Nyi Ageng Pandanaran, ia memberikan sebuah perintah kepada sekelompok perampok untuk mengambil tongkat bambu berisi perhiasan yang dibawa oleh istri Ki Ageng Pandanaran.
Baca Juga: Luasnya 12 Hektare, Taman Bermain Terbesar di Jawa Tengah Ini Lokasinya Ada di Persimpangan 3 Kota
Hingga tiba ditengah perjalanan saat Nyi Ageng Pandanaran akan menyusul suaminya, ia ternyata dihadang oleh sekelompok perampok yang ingin merampas tongkat bambu berisi perhiasan yang dibawanya.
Karena tidak bisa berbuat apa-apa, tongkat bambu berisi perhiasaan yang dibawa olehnya pun lenyap dirampas oleh sekelompok perampok tersebut.
Sehingga, sesampainya Nyi Ageng Pandanaran bertemu dengan suaminya bersama Sunan Kalijaga, ia pun menceritakan kejadian yang telah terjadi padanya saat di perjalanan sambil menangis.
Di situlah awal mula Sunan Kalijaga mulai memberikan nama daerah tersebut dengan nama Salah Tiga.
Baca Juga: Banyak Pendaftar CASN Kota Pekalongan Tidak Memenuhi Syarat, Ini Penyebabnya!
yang di mana nama Salah Tiga merupakan adanya tiga pihak yang melakukan kesalahan, yakni Ki Ageng Pandanaran, istrinya, dan para perampok.
Namun, seiring berjalannya waktu ternyata nama Salah Tiga ini berubah ucapan menjadi Salatiga.
Yang di mana nama Salatiga kini merupakan kota strategis yang berada di Jawa Tengah.
Itulah sekilas informasi yang dapat artikel ini berikan terkait asal usul nama kota Salatiga di Jawa Tengah, semoga dapat memberikan suatu ilmu pengetahuan baru.***
