BATANG, AYOSEMARANG. COM - Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menyatakan Hari Santri bukan hanya peringatan seremonial belaka.
Tapi hari ini mengingatkan kembali fatwa Resolusi Jihad dari Rais Akbar PBNU Hadrattusyaikh Hasyim Asy'ari.
"Fatwa itu mengobarkan semangat santri dan semangat rakyat melawan tentara Belanda dan Inggris yang kembali ingin menjajah Indonesia,"kata Lani Dwi Rejeki usai menjadi Pembina Upacara HSN di halaman kantor Bupati, Minggu (22/10/2023).
Baca Juga: Rekomendasi Kuliah, Ini 4 Kampus Terbaik di Yogyakarta buat Perantau
Berdasarkan Keputusan Presiden Hari Santri Nasional (HSN) ditetapkan pada tanggal 22 Oktober sejak 2015.
"Sejak masa didengungkannya Resolusi Jihad, peran santri jelas sangat besar, yakni berjuang untuk membela agama, bangsa dan negaranya,"jelas Lani Dwi.
Lani Dwi Rejeki menyebut santri tidak hanya piawai dalam ilmu agama, namun kemampuan teknologi informasi sekarang mereka menguasai.
Baca Juga: 32 Ribu Santri Meriahkan Karnaval Hari Santri Nasional ke-9 di Kendal
"Santri sekarang juga sudah banyak berkontribusi untuk negara,"tukasnya
Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Batang Subkhi menyatakan HSN tidak hanya milik para santri saja, tetapi juga milik seluruh bangsa Indonesia.
Sebab berdasarkan resolusi jihad, berupaya menggerakkan seluruh umat beragama di Nusantara, untuk berjuang mengusir penjajah di masa itu.
Baca Juga: Rekomendasi DPRD Kendal Berikan Insentif Bagi Warga Kurang Mampu
“Dalam perkembangannya, santri juga harus terlibat dalam segala elemen kehidupan. Terutama dalam menyikapi perubahan ekonomi, teknologi dan budaya,” terang Lani Dwi.
Ia pun berharap kepada santri untuk menangkal dan melawan berita-berita bohong yang kedepan rawan muncul, terlebih mendekati tahun politik.
