Tranformasi Industrialisasi di Batang, Wangsa Syailendra Institute Kolaborasi dengan Kesbangpol Jateng

photo author
- Jumat, 20 Oktober 2023 | 19:15 WIB
Kegiatan Pemantapan Ketahanan Ekonomi Sosial dan Bagi Masyarakat di Aula Kantor Bupati Batang, Jumat (20/10)
Kegiatan Pemantapan Ketahanan Ekonomi Sosial dan Bagi Masyarakat di Aula Kantor Bupati Batang, Jumat (20/10)


BATANG, AYOSEMARANG.COM - Transformasi industrialisasi di Kabupaten Batang dengan hadirnya Kawasan Industri Terpadu (KIT) hingga Batang Industrial Park (BIP) berdampak pada sektor ekonomi, budaya hingga berpengaruh pada kehidupan sosial di masa depan.

Hal itu disampaikan Direktur Lembaga Think Tank Wangsa Syailendra Institute, Muhammad Syamsul Rizal di Aula Kantor Bupati Batang.

Sebagai upaya meminimalisir dampak tersebut Wangsa Syailendra Institute menginisiasi penelitian dan kajian - kajian dampak lingkungan sebagai dasar usulan regulasi, agar masyarakat Kabupaten Batang tidak terpinggirkan.

"Kita membutuhkan regulasi yang memayungi masyarakat Batang pada khususnya, dan masyarakat Jawa Tengah pada umumnya," katanya dalam Kegiatan Pemantapan Ketahanan Ekonomi Sosial dan Bagi Masyarakat, Jumat 20 Oktober 2023.

Pihaknya menggandeng Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah untuk membedah dampak industrialisasi. Lembaganya memang bergerak di bidang penelitian pengkajian kebijakan baik itu pemerintah maupun swasta.

"Perlunya aturan yang mengatur tata kelola termasuk permukiman. Hal itu penting karena penambahan penduduk berarti akan ada problem sosial, seperti ada (potensi) problem budaya, (karena) yang datang bukan hanya orang jawa, (bisa dari) luar Jawa dan sebagainya," ucapnya.

Pihaknya membedah kesiapan pemerintah Kabupaten Batang dalam menghadapi industrialisasi. Ia memandang perlu regulasi spesifik terkait jatah pekerja warga Batang.

"Misalkan berapa persen itu wajib jatahnya warga batang. karena intinya bisa hidup di daerah sendiri atau di kampung sendiri. Sehingga mereka tidak menjadi penonton saja,"jelasnya.

Wangsa Syailendra Institute kata Rizal punya beberapa bidang kajian mulai dari advokasi, pendidikan, sosial, keagamaan dan sebagainya. Hal itu karena untuk menganalisa satu bidang, pasti terkait dengan bidang yang lain.

"Kita berniat menggandeng pemerintah daerah, termasuk DPRD Kabupaten Batang, untuk melakukan kajian. Bahkan jika perlu, pihaknya siap memberikan naskah kajian akademik yang komprehensif," tukasnya.

Kepala Kesbangpol Pemprov Jateng, Haerudin, menyebut memang bersinergi dengan Lemba Tink Tank Wangsa Syailendra Institute. Tujuannya mencoba memikirkan keseimbangan antara gelombang investasi dengan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM).

Pasalnya, investasi sebuah keniscayaan dalam meningkatkan sebuah peradaban kemajuan suatu daerah. Tetapi harus diikuti dengan kesiapan SDM yang akan terlibat nanti di dalam jegiatan investasi.

"Jangan sampai nanti masyarakat lokal kita hanya menjadi penonton terhadap pengelolaan investasi yang ada di daerah," ucapnya.

Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah bermaksud menjadi salah satu jembatan integrasi antara investasi dengan kesiapan SDM. Hal ini sebagai langkah mengantisipasi munculnya isu sosial yang berpotensi muncul.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husnul Khatimah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X