AYOSEMARANG.COM -- Sebuah bangunan makam kuno di Pacitan Jawa Timur terus mengundang rasa penasaran warga.
Bangunan makam kuno di Pacitan ini sendiri tertulis sebuah pesan dalam bahasa Belanda dengan makna penuh rasa cinta.
Makam Djamijah biasa disebut warga setempat untuk merujuk bangunan makam kuno di Pacitan yang bergaya Eropa klasik.
Baca Juga: Demak Jadi Pusat Perayaan Hari Santri Nasional 2023 Jawa Tengah, Bupati: Semoga Membawa Berkah
Berkunjung ke Kota Pacitan satu kota kecil yang berada di ujung barat Provinsi Jawa Timur, tepatnya berada di tepian pantai selatan Jawa pasti akan menciptakan satu kenangan tak terlupakan.
Memasuki kota ini dari arah Yogyakarta dengan menggunakan jalur lintas selatan dan memasuki Jalan WR.Supratman berhadapan dengan kawasan pergudangan Bulog.
Disebelah kiri jalan kita akan temukan satu komplek pemakaman umum yang warga sekitar menyebutnya dengan pemakaman umum Kucur.
Baca Juga: Upaya Penanganan Banjir Kota Semarang Masih Menjadi Fokus Perhatian Pemkot
Suasana makam yang berada di pinggir jalan raya sehingga membuat pemakaman ini tidak terkesan angker.
Sepintas memang tidak tampak ada yang spesial dengan pemakaman yang satu ini namun ada satu makam kuno yang nampak paling menonjol dan membuat penasaran setiap orang yang melihatnya.
Bahkan mungkin sebagian besar dari orang yang pernah berkunjung atau menyaksikan makam tersebut akan penasaran dengan makam yang di bangun dengan model mausoleum tersebut.
Baca Juga: Mandikan Burung Perkutut dengan Formula Khusus Ini, Mudah Dibuat, Gratis, dan Bikin Perkutut Rileks
Jika kita tidak mengetahui kisah yang ada pada orang yang dimakamkan, pasti kita akan mengambil kesimpulan bahwa makam tersebut adalah makam pejabat Belanda pada masa kolonial dulu.
Warga masyarakat sekitar menyebut makam tersebut dengan Monumen Cinta Pacitan, tidak mengherankan jika makam ini disebut dengan monumen karena memang makam yang satu ini lebih pas disebut monumen.