AYOSEMARANG.COM -- Tinggal beberapa bulan lagi negara Indonesia akan menghelat hajat nasional yakni Pemilu 20024, baik untuk legislatif maupun presiden dan pemimpin daerah.
Dengan berbagai cara, para calon pejabat akan berusaha merebut hati para pemilih.
Bagi yang tidak berpikir jernih, bisa saja menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan untuk memiliki jabatan ataupun kedudukan.
Bahkan, hingga melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan baik oleh agama maupun undang-undang negara.
Namun tidak sedikit juga di antara para calon pejabat yang melakukan usaha yang dibenarkan secara agama maupun undang-undang, yakni berdoa dan berusaha dengan cara yang benar.
Di Desa Bungo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, salah satunya ada lokasi yang seringkali diziarahi pejabat maupun calon pejabat yang ingin ikut serta dalam pemilihan umum.
Yakni makam Mbah Panji Kusumo, yang di tempat ini khususnya pada malam Kamis Kliwon akan dipenuhi peziarah yang memiliki hajat, apalagi pada saat menjelang Pemilu seperti saat ini.
Baca Juga: Waduk Gajah Mungkur Menyimpan Misteri Makam Kuno yang Muncul saat Air Surut
Makam Mbah Panji Kusumo ini dianggap sebagai tempat yang sakral untuk memanjatkan doa dan diyakini banyak yang terkabul.
Konon, Mbah Panji Kusumo adalah salah seorang pangeran dari Kerajaan Kediri dan hidup di era tahun 1500-an pada masa awal-awal masuknya Islam ke Pulau Jawa.
Pada saat kejadian perang di Kerajaan Kediri, Pangeran Panji Kusumo sengaja dilarikan untuk menyelamatkan keturunan Raja Kediri.
Pada masa pelarian tersebut, dia diminta untuk membangun sebuah desa yang kini dinamakan Desa Bungo.