Adapun sebelum menikah dengan pribumi Cisurupan Garut, tentara Belanda yang merupakan seorang kakek dari ibu Fatimah warga kampung Belanda di Cisurupan Garut ini.
Baca Juga: Tanggal 23 November 2023 Terjadi Apa? Viral TikTok Prediksi Perang Dunia III yang Gegerkan Warganet
Ia sempat menikah 3 kali, yakni dengan pribumi Malang, Bandung, dan terakhir warga Cisurupan Garut.
Dari ketiga pernikahan tersebut, tentara Belanda ini masing-masing memiliki keturunan yang rata-rata memiliki 2 hingga 3 anak.
Adapun pada pernikahan terakhirnya dengan pribumi Cisurupan Garut, ia memiliki 3 keturunan.
Yang mana, kini kawasan kampung unik di Cisurupan Garut hanya ditempati 5 rumah saja yang merupakan satu keluarga.
Mulai dari anak, cucu hingga cicit dengan memiliki paras wajah yang rupawan, serta bola mata berwarna biru yang tinggal di Cisurupan Garut.
Hal tersebutlah yang membuat kawasan kampung unik di Cisurupan Garut dijuluki sebagai kampung Belanda.
Baca Juga: Pasar Ndoro Bei di Kadilangu, Dinparta Demak: Potensi Kampung Wisata Baru
Selain itu, kawasan kampung Belanda di Cisurupan Garut ini ternyata dikelilingi oleh panorama alam yang indah dengan lokasinya berada diantara Gunung Cikuray, dan Gunung Papandayan.
Serta terdapat sebuah hamparan perkebunan hingga tanaman bunga yang cantik.
Tidak lupa memiliki nuansa udara yang segar, dan sejuk.
Maka jika berkunjung ke kampung Belanda ini kalian tentu dapat menikmati sensasi pedesaan yang segar, dan indah di Cisurupan Garut.
Bahkan warga luar juga dapat melihat bangunan rumah yang masih meninggalkan sentuhan gaya Belanda.
