"Kemudian Lampung, 1 dewasa dan dua anak-anak, NTB satu dewasa dan satu anak-anak, DKI Jakarta satu dewasa dan satu anak-anak, Sulawesi Tengah satu dewasa satu anak-anak dan terakhir satu dewasa dan satu anak-anak, jadi totalnya ada 56," sambung dia.
Rinaldi menyarankan kepada puluhan PMI itu jika ingin kembali bekerja ke luar negeri untuk berangkat melalui jalur resmi. Sebab, PMI yang berangkat melalui jalur resmi akan mendapatkan perlindungan dari pemerintah.
"Jadi kami memberikan semacam saran kepada mereka jika ingin bekerja di luar negeri maka untuk mencari jalur resmi, karena itu sepenuhnya keselamatan dan perlindungan akan menjadi tanggung jawab negara," pungkas Rinaldi.
Sebelumnya, Kepala BP2MI Benny Rhamdani memimpin penjemputan dan pengantaran terhadap 101 pekerja migran Indonesia (PMI) dari Uni Emirat Arab (UEA), Senin (13/11/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Hanura itu menunjukkan perhatiannya terhadap seluruh PMI. Terutama terhadap anak-anak PMI yang sakit, yang juga ikut dijemput dan diantar ke kampung halaman masing-masing.
Setidaknya lima anak PMI sakit dan dirawat di klinik yang ada di kantor BP2MI. Benny pun memerintahkan jajarannya mengantarkan mereka secara khusus, menggunakan mobil pejabat BP2MI.
"Lima (Mobil Toyota) Fortuner segera siapin buat anter mereka yang sakit," ujar Benny kepada jajarannya saat menjenguk putra-putri para PMI.
Menurut Benny, anak-anak PMI yang sakit sedang dalam perawatan dokter BP2MI. Beberapa dari anak tersebut menderita panas maupun demam, lalu ada juga yang diinfus sesuai permintaan orang tuanya.
"InsyaAllah kembali sehat, kembali pulih," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Benny juga sempat berbincang dengan para PMI, maupun anak mereka.
"Kamu bisa bahasa Indonesia?" tanya Benny kepada salah seorang anak yang didampingi ibunya.
Benny juga sempat dicium pipinya oleh sang anak tersebut, serta berfoto dengan beberapa di antaranya.
Adapun dari total 101 PMI, mereka di antaranya berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, Maluku, NTB, Sulawesi dan Banten. Dari Jawa Barat sendiri, ada 37 PMI dengan 45 anak yang mereka bawa dari UEA.
Terkait status hukum anak yang dibawa para PMI dari luar negeri, Benny meyakini hal itu akan diselesaikan oleh pemerintah daerah (pemda).
Menurut mantan anggota DPD RI itu, hal yang terpenting bagi dirinya adalah saat ini bagaimana para PMI dan anaknya bisa kembali ke kampung halaman masing-masing.