BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Ketua DPC PDIP Kabupaten Batang Akhmad Ridwan meminta masyarakat untuk tidak terkecoh oleh bumingnya generasi milenial dalam persoalan memilih pemimpin muda.
Pasalnya, memilih pemimpin muda bangsa bukan persoalan yang mewakili anak muda. Tapi seorang pemimpin yang benar - benar berpikiran untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ora asal waton (jangan asal) ora asal pas buming -bumingnya generasi z, sehingga itu harus diambil tapi bukan hanya persoalan itu. Tapi persoalan bangsa dan negera dalam kancar percaturan internasional," ungkap Ridwan usai Shalawat Kebangsaan di Lapangan Desa Sojomerto Kecamatan Reban, Selasa 21 November 2023 dini hari.
Baca Juga: Kuatkan Idiologi Pancasila, Pemkab Batang Luncurkan Buku Aku Cinta Indonesia Versi Komik
Memilih pemimpin yang salah kata dia, akan berdampak luas terhadap kehidupan berbangsa dan citra negera.
"Jangan sampai nila setitik rusak susu sebelanga. Jangan sampai persoalan itu menjadi noktah hitam bagi sejarah Bangsa Indonesia,"ungkapnya.
Agar sejarah kelam tidak terjadi di Indonesia, Ketua DPC PDIP Kabupaten Batang itu menyatakan peran ulama menjadi garda terdepan untuk mengarahkan kepada masyarakat agar memilih pemimpin yang lebih baik diantara yang baik.
"Ulama dan umaro harus bersinergi. Ketika yang baik ini, pasti ada pilihan yang lebih baik. Dan pilihan yang terbaik ini harus disukseskan,"katanya.
Baca Juga: Petakan Titik Rawan Pemilu 2024, Kapolres Batang Saufi Salamun Siap Terjunkan Ribuan Pasukan
Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu juga menyatakan bahwa kebaikan yang tidak terorganisir akan dilakahkan oleh ketidak kebaikan yang terorganisir.
"Maka dari itu jangan apatis, jangan golput. Sehingga sangat dibutuhkan peran ulama untuk membawa gerbong - gerbong ini menjadi kekuatan. Sehingga orang baik ini bisa sukses membawa gerbong - gerbongbl yang baik itu,"tukasnya.
Sementara itu, Gus Ali Gondrong menyatakan di tahun politik para generasi milenial harus bisa mengambil pengalaman pada pemilu tahun lalu. Karena kecerobohan menjadi perpecahan antar anak bangsa.
Ia pun berpesan agar pandai - pandailah bermain media sosial. Karena banyak sekali berita - berita bohong yang bertanggungjawab berseliweran di media sosial.