AYOSEMARANG.COM-- Benteng peninggalan kolonial Belanda di Gresik pernah berdiri kokoh dan jadi salah satu yang terbesar di Asia.
Kembali mengulas soal bangunan berupa benteng peninggalan era kolonial Belanda yang menjadi benteng pertahanan.
Tak hanya di Surabaya, benteng peninggalan kolonial Belanda di Gresik adalah Benteng Lodewijk yang pernah berdiri kokoh ratusan tahun.
Dilansir dari laman cagarbudayajati.com, bangunan benteng ini didirak pada tahun 1800-an tepatnya tahun 1808.
Pemerintah kolonial Belanda yang pernah menjajah Indonesia rupanya kerap membuat benteng pertahanan agar terlindung dari seragan musuh.
Selain itu pembuatan benteng juga dimaksudkan untuk menyimpan amunisi seperti senjata dan dan juga granat.
Di Jawa Timur terdapat beberapa bangunan yang merupakan benteng peninggalan kolonial Belanda. Salah satunya di Gresik.
Benteng Lodewijk dibangun dengan tujuan mengantisipasi serangan pasukan militer Inggris karena saat itu terjadi konflik antar kedua negara.
Prakarsa dibangunannya benteng yang ada di Kediri ini adalah atas perintah Herman Willem Daendels yang merupakan Gubernur Jendral Hindia Belanda saat itu.
View this post on InstagramArtikel Selanjutnya
Berusia Lebih dari 100 Tahun, Dam Tjandi Limo di Mojokerto Jadi Saksi Sejarah Era Majapahit hingga Kolonial Belanda, Berfungsi Sebagai..
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.Sumber: cagarbudayajatim.com, Instagram @jadimaukemana
Tags
Artikel Terkait
Rekomendasi
Terkini
Gubernur Ahmad Luthfi Pastikan Jawa Tengah Siap Sambut Nataru
Minggu, 21 Desember 2025 | 18:04 WIB Polsek Patean Pastikan Gereja dan Kapel Kondusif Jelang Perayaan Natal
Minggu, 21 Desember 2025 | 17:39 WIB E-Sport Kendal Siap Jadi Lumbung Medali di Porprov Jateng 2026
Minggu, 21 Desember 2025 | 17:32 WIB Modal Tuan Rumah, Kendal Gaspol Bidik Prestasi di Porprov 2026
Minggu, 21 Desember 2025 | 17:13 WIB Bukan Gubug! Ini 5 Kecamatan Tersempit di Kabupaten Grobogan Berdasarkan Data Resmi: Cuma 46,562 Kilometer Persegi
Minggu, 21 Desember 2025 | 17:10 WIB Bank Jateng Siap Kawal Kesejahteraan 1.052 PPPK Banjarnegara
Minggu, 21 Desember 2025 | 17:09 WIB 5 Profesi yang Dipandang Sebelah Mata di Indonesia tapi Sangat Dihormati di Negara Maju
Minggu, 21 Desember 2025 | 15:37 WIB Siapkan 25 Pemain, Persik Kendal Target Promosi ke Liga 3
Minggu, 21 Desember 2025 | 15:32 WIB BRI Peduli Fokuskan Renovasi Sekolah, Fasilitas Kesehatan dan Infrastruktur Pascabencana Sumatera
Minggu, 21 Desember 2025 | 15:06 WIB Ngamen hingga Ngaji, Cara Komunitas di Kaliwungu Bantu Korban Bencana Sumatera
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:14 WIB Dari Ajang Desember Run 2025 untuk Solidaritas Korban Bencana Sumatra
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:10 WIB Tanda Burung Perkutut Katuranggan Cocok dengan Pemiliknya, Salah Satunya Rajin Berkicau Sejak Pagi
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:18 WIB Bank Jateng Bagi Dividen Senilai Rp1,12 Triliun, Dipergunakan untuk Pembangunan
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:09 WIB Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatra
Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:06 WIB Revitalisasi Keraton Surakarta Tetap Berjalan di Tengah Konflik Internal Keluarga Keraton
Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:44 WIB Puncak Arus Mudik Natal 2025 Diprediksi Akhir Pekan, Ini Imbauan Polda Jateng
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:39 WIB Pelantikan IKASMANIK Jadi Awal Penguatan Peran Alumni untuk Kendal
Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:47 WIB Korban TPPO Laporkan Warga Sukorejo ke Polisi, Empat Bulan Tinggal di Hutan
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:52 WIB Radio Naik Kelas, Swara Kendal Perkenalkan Broadcasting ke Gen-Z
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33 WIB