BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Insiden bentrok antara suporter Persip Pekalongan dan oknum yang diduga sebagai pendukung Persibat Batang menjadi perhatian utama setelah pertandingan final Liga 3 Jateng 2023/2024 di Stadion Jatidiri Semarang.
Kejadian ini terjadi di Jalan Raya Pantura, Desa Surodadi, Kecamatan Gringsing, pada Sabtu malam 13 Januari 2024.
Menurut informasi yang dihimpun, bentrokan terjadi ketika suporter Persip pulang ke Pekalongan usai pertandingan Final Liga 3 melawan Persibangga Purbalingga.
Baca Juga: Tertibkan Lalu Lintas, Polres Batang Musnahkan Ratusan Knalpot Brong
Suasana semakin memanas saat iring-iringan suporter Persip Pekalongan dicegat oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai suporter Persibat, yang tampaknya sudah menunggu di beberapa titik strategis.
Meskipun para suporter Persip telah dikawal ketat oleh ratusan personel Polres Batang sepanjang perjalanan, oknum yang mengatasnamakan suporter Persibat menyerang mereka dari tepi jalan, menyebabkan tawuran tak terhindarkan.
Situasi ini terjadi meskipun aparat kepolisian telah melakukan pengawalan sejak suporter Persip memasuki wilayah Kabupaten Batang.
Pertempuran pecah di Desa Surodadi dan Desa Kalibalik, di mana batu dan pentungan menjadi senjata saling serang antara kedua kelompok suporter. Sejumlah orang terluka akibat lemparan batu, termasuk pengguna jalan yang tidak terlibat dalam pertikaian.
Baca Juga: KPU Kabupaten Batang Temukan Surat Suara Rusak dalam Proses Sortir Lipat untuk Pemilu 2024
Setelah situasi di Desa Surodadi teratasi, para suporter melanjutkan perjalanan dengan pengawalan yang lebih ketat, namun bentrokan kembali terjadi di Desa Kalibalik, Kecamatan Banyuputih.
Wakapolres Batang, Kompol Raharja, menyatakan bahwa meskipun ada gesekan, kondisi di lapangan tetap kondusif. Arus lalu lintas berhasil dijaga agar tetap lancar.
Dia juga menegaskan bahwa tidak ada laporan korban, termasuk korban yang tidak terlibat dalam konflik. Kompol Raharja menjelaskan bahwa sekitar 150 personel telah diturunkan untuk pengamanan dan pengawalan kepulangan suporter Persip sejak dari perbatasan Kendal hingga perbatasan Kota Pekalongan.
Dalam penjelasannya, Kompol Raharja menegaskan bahwa informasi adanya korban luka-luka dan meninggal dunia adalah tidak benar.