Polrestabes Semarang Klarifikasi Rektor SCU, Testimoni Hanya Seputar Pemilu Damai

photo author
- Selasa, 6 Februari 2024 | 18:27 WIB
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar bersama Kabidhumas Polda Jateng Kombes Satake Bayu saat memberikan klarifikasi soal pernyataan Rektor SCU yang mengaku diminta bikin video testimoni dengan tendensi politis.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar bersama Kabidhumas Polda Jateng Kombes Satake Bayu saat memberikan klarifikasi soal pernyataan Rektor SCU yang mengaku diminta bikin video testimoni dengan tendensi politis. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengklarifikasi adanya perkataan Rektor Unika atau Soegijapranata Catholic University (SCU), Ferdinandus Hindiharto yang mengaku disuruh oknum polisi untuk memberikan apresiasi kepada Presiden Jokowi.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa Rektor SCU diminta untuk memberikan testimoni kiprah Presiden Jokowi serta soal partisipasi pemilu oleh seorang oknum polisi Polrestabes Semarang.

Oknum polisi yang meminta Rektor SCU itu memintanya sebanyak dua kali, yakni dalam bentuk video dan testimoni setelah ditolak.

Sebelumnya memang banyak rektor-rektor Universitas lain yang lebih dulu membuat video mengenai partisipasi Pemilu.

Baca Juga: Rektor SCU Semarang Ngaku Disuruh Oknum Polisi untuk Beri Apresiasi ke Jokowi, Ditolak karena Beda Prinsip

Saat ditemui Selasa 6 Februari 2024, Irwan Anwar mengatakan sebelumnya memang pihak kepolisian punya tanggung jawab untuk menjaga kondusifitas daerah dalam rangka pelaksanaan Pemilu 2024.

"Memang ada beberapa langkah yang kami lakukan khususnya membentuk situasi kamtibmas yang kondusif antara lain melakukan program yang namanya cooling system. Cooling system ini kegiatannya antara lain mengajak tokoh-tokoh masyarakat pemuda agama kemudian termasuk civitas akademi untuk memberikan dukungan kepada teraksananya pemilu damai yang akan kita hadapi bersama tahun ini," papar Irwan.

Kemudian kedua, dalam ajakan itu, pihaknya tidak ada maksud untuk mengarah terhadap salah satu calon dan hanya soal Pemilu Damai.

"Tidak ada sama sekali, sekali lagi saya ulangi bahwa ajakan kepada tokoh masyarkaat tokoh agama pemuda termasuk ada mahasiswa serta civitas akademik senagai ajakan untu mensupport terciptanya pemilu damai. Tidak ada maksud lain dari hal itu. Setelah ada testimoni memang akan kami publish agar dilihat oleh para khalayak," ujarnya.

Baca Juga: Ada Ratusan Hak Pilih, KPU Batang Gelar Sosialisasi Pemilu bagi Narapidana Lapas Kelas II Batang

Selain itu dalam permintaan video itu pihaknya tidak pernah memaksa. Apabila ada yang menolak pun tidak masalah sama sekali.

"Tidak ada paksaan terjadap siapa saja yg kita hubungi yang kami anggap layak untuk testimoni atau pesan kantibmas di Kota Semarang. Ada kok yang menolak. Tapi banyak juga yang menyanggupi," sambungnya.

Kemudian untuk Rektor Unika itu memang pihaknya pilih karena sebelumnya memang yang dipilih adalah tokoh-tokoh berintelektual.

Baca Juga: Ciri HP Kena Sadap Pinjol Ilegal, jika Terlanjur Disadap Begini Cara Mengatasinya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X