Hasil Quick Count Pemilu 2024, Potensi Terbentuknya Pemerintahan Seimbang: Direktur Indo Barometer Berikan Analisis PDIP Jadi Oposisi

photo author
- Jumat, 16 Februari 2024 | 18:21 WIB
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

JAKARTA, AYOSEMARANG.COM - Hasil hitung cepat Pemilihan Presiden 2024 menunjukkan bahwa pasangan nomor urut 02, Prabowo-Gibran, hampir dapat dipastikan sebagai pemenang dalam satu putaran.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, menyatakan bahwa hasil quick count ini berpotensi menghasilkan format pemerintahan yang seimbang antara eksekutif dan legislatif.

Menurut Qodari, hasil quick count Pemilu 2024 ini menunjukkan potensi terbentuknya pemerintahan dengan komposisi kekuasaan yang ideal, di mana partai PDI Perjuangan kemungkinan besar akan mendominasi parlemen.

Baca Juga: Cari Anggota Paskibraka, Pemkab Kendal Mulai Sosialisasikan ke Sekolah

"Komposisinya sudah sangat-sangat ideal, pertama presiden dari Gerindra kemudian pemenang legislatif itu kemungkinan PDI Perjuangan, walaupun masih menunggu penghitungan kursi karena selisih PDI dan Golkar tidak terlalu jauh," ujarnya, Jumat 16 Februari 2024.

Meskipun PDIP unggul dalam hitung cepat, Qodari menekankan bahwa Golkar masih memiliki peluang untuk menyalip perolehan kursi, terutama karena dukungan suara Golkar yang lebih kuat di luar Jawa.

Dalam dinamika hasil Pemilu 2024, Qodari menyebut bahwa kondisi politik Indonesia telah mengalami 'divided government' atau keadaan di mana partai yang menguasai eksekutif dan legislatif berbeda.

Menurut Qodari, dalam 'divided government' seperti ini, kontrol politik atas pemerintah akan semakin kuat. "Jadi dalam 'divided government' kontrol politik berpotensi menjadi lebih kuat karena pemenang eksekutif dan legislatif itu berbeda," ungkapnya.

Baca Juga: Lebih Powerful dan Percanggih Penggunaan AI, Asus Republic of Gamers Kenalkan Deretan Laptop Baru di Semarang

Dengan perbedaan pucuk kekuasaan antara eksekutif dan legislatif, Qodari berpendapat bahwa akan terjadi pemerintahan yang saling mengontrol dan menciptakan keseimbangan kekuasaan, menciptakan pemerintahan demokratis yang ideal.

Qodari juga menambahkan bahwa adaptasi pemerintahan yang ideal dapat terjadi dengan adanya gagasan untuk PDI Perjuangan atau Golkar masuk ke dalam pemerintahan.

"Jadi menurut saya ini komposisi yang ideal karena akan terjadi mekanisme check and balance karena eksekutif dan legislatif dimenangkan atau dikepalai oleh partai yang berbeda," jelasnya.

Selain itu, Qodari juga menyatakan bahwa koalisi pemerintahan yang terbentuk dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan keseimbangan kekuasaan.

Baca Juga: Banyak Konten Hoaks Pasca Pemilu 2024, Masyarakat Diminta Jangan Telan Mentah-mentah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X