BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Sebuah insiden tanah longsor yang terjadi di Jalan Penundan-Ketanggan, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Selasa 19 Maret 2024, telah memutuskan akses jalan antar desa.
Kejadian ini merupakan puncak dari serangkaian peristiwa yang telah dirasakan oleh warga sejak, Sabtu 16 Maret 2024.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Batang, Mohammad Fajeri, laporan pertama tentang retakan di jalan desa diterima pada hari Sabtu malam, dengan retakan sekitar 30 cm dalam dan 15 meter panjang.
Baca Juga: Hujan Deras di Batang Picu Keterlambatan Distribusi Gas Elpiji
Pada hari Selasa, pukul 14.25 WIB, kondisi memburuk dengan jalan amblas hingga kedalaman 5 meter dan panjang 30 meter, sehingga akses jalan penghubung antar desa terputus total.
“Dampak dari tanah longsor ini sangat luas, mempengaruhi para pekerja di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang tidak dapat melintasi jalan tersebut, serta warga yang harus menempuh rute alternatif yang lebih jauh,” ungkap Fajeri.
Kerugian materiil juga signifikan, dengan tanaman dan pohon di sekitar lokasi roboh, serta tiang telekomunikasi dan kabel yang terseret.
Warga yang menggantungkan hidup dari kebun mereka terdampak, tidak dapat bekerja atau memetik hasil kebun.
Baca Juga: Tanggung Jawab Bersama: Mengatasi Overload Sampah di TPA Degayu
BPBD Kabupaten Batang telah merespons dengan tindakan darurat, koordinasi dengan instansi terkait, dan pemasangan rambu peringatan.
“Kami terus memantau situasi dan siap memberikan bantuan serta koordinasi untuk penanganan kejadian ini,” tambah Fajeri.
Proses penilaian lanjutan akan dilakukan untuk mengevaluasi dampak dan langkah perbaikan yang diperlukan akibat tanah longsor. Data dari BPBD merupakan hasil dari berbagai sumber, termasuk observasi langsung dan laporan dari warga setempat.