Ini Deretan Makam Waliyullah di Komplek Makam Bukit Jabal Kaliwungu

photo author
- Senin, 29 April 2024 | 15:59 WIB
komplek makam kyai Asy'ari di bukit jabal kaliwungu (dokumen )
komplek makam kyai Asy'ari di bukit jabal kaliwungu (dokumen )

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Kabupaten Kendal memiliki wilayah yang disebut kota santri. Disebutnya kota santri membuat Kaliwungu menjadi destinasi wisata religi, beberapa tempat yang kerap dihampiri diantaranya Masjid Agung Kendal, Makam Waliku termasuk Makam K.H. Asy'ari (Kyai Guru), Sunan Katong, Kyai Mustofa, dan Wali Sya'fak.

Makam KH Asy’ari berada di desa Protomulyo dan berada di daerah atas atau sering disebut bukit jabal. Makam tersebut biasanya ramai dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah.

KH Asy’ari sendiri memiliki sejarah kental dengan Kaliwungu yaitu sebagai penyebar agama islam di jalur Pantura khususnya Kendal. Kyai Guru sendiri merupakan ulama besar pada tahun 1780-an.

Melihat besarnya antusias masyarakat yang cukup besar untuk berkunjung terutama berziarah ke makam para ulama di Protomulyo, Kaliwungu, Pemerintah Daerah sendiri memberikan perhatiannya kepada lokasi tersebut.

Baca Juga: Harga Sayuran Terus Naik, Tertinggi Bawang Bombay Tembus Rp 78.000

Adapun selama peziarah mendatangi makam Kyai Guru, Sunan Katong, dan lainnya, nantinya peziarah dapat melihat suasana kota Kaliwungu dari Bukit Jabal.

Jabal Kaliwungu merupakan salah satu tempat wisata religi yang populer di pantura Jawa, terutama selama bulan Ramadhan. Makam Kyai Guru terletak di kawasan Jabal Kaliwungu dan merupakan salah satu tempat ziarah yang populer di sana.

Tidak hanya itu, di Jabal Kaliwungu juga terdapat beberapa tempat petilasan dari Kerajaan Mataram yang membuka wilayah Kendal pada masa lampau. Lokasi ini memiliki sejarah yang menarik karena dipercaya sebagai tempat tinggal para wali dan memiliki keunikan tersendiri karena jadi lokasi penting penyebaran Islam di Jawa.

KH Asy'ari atau Kiai Guru sendiri  pendiri masjid Al-Muttaqin Kaliwungu pada tahun 1653 M. Semasa menyebarkan Islam di Kaliwungu, Kiai Guru berdakwah melalui pendekatan budaya. Ia juga yang mengenalkan dan mengajarkan kepada masyarakat tentang nilai-nilai ajaran Islam, seperti mauludan, rajaban, rebo pungkasan, nyadran, nyekar, slametan, dan dzikir atau tahlil.

Terletak di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan, bukit Jabal Nur menjadi tempat peristirahatan terakhir ulama-ulama Kaliwungu yang kesohor kewaliannya itu. Setiap hari makam ini tidak pernah sepi dari para penziarah yang datang. Terlebih pada bulan Syawal, makam ini selalu ramai dipadati peziarah dari berbagai daerah. 

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Raih Penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan

Untuk sampai ke makam-makam itu bisa dengan berjalan kaki atau mengendarai sepeda motor dengan panjang jalan sekitar 200 meter. Di ujung atas, adalah Makam Kiai Guru. Berada di dalam sebuah bangunan yang ditutupi kelambu  putih.

Makamnya pun tampak bersih dan terawat. Kiai Guru wafat pada tahun 1697, seperti keterangan yang tertulis di tembok bangunan itu. Di dalam bangunan itu terdapat pula makam-makam ulama yang lain.

Seperti makam Syekh Bakhur Syatha atau cucu Syekh Abu Bakar Syatha,  pengarang kitab 'Ianatuttholibin yang mashur itu. Masih di area ini, dimakamkan pula Pangeran Mandurorejo (Bupati Pekalongan Pertama) dan Pangeran Puger. Turun ke bawah, terdapat makam Kanjeng Sinuwun Sunan Katong. Konon ia adalah pemegang pemerintahan di Kaliwungu, semasa dengan Kiai Guru.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X