KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Hampir di semua Badan Otonom (Banom) dibawah Nahdlatul Ulama (NU) melaksaakan pendidikan pengkaderan. Tidak terkecuali di Gerakan Pemuda (GP) Ansor.
Pendidikan pengkaderan dan latihan kepemimpinan in harus bersinergi dengan Pengurus Cabang NU. Ketua Tanfidziah PCNU Kendal KH Mukh Mustamsikin mengatakan pengkaderan ini sangat penting bagi organisasi.
“PKL dan Susbalan itu penting, dilatih dan nanti harus ada sinergitas karena di semua tingkatan itu ada pelatihannya. Nantinya di Kabupaten Kendal itu akan ada sebuah persyaratan apabila ingin menjadi pimpinan Ansor di tingkat Ranting, Anak Cabang maupun di tingkat Cabang,” katanya saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) dan Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) di PP Darul Amanah Sukorejo.
Baca Juga: Halal Bihalal dengan Kader GP Ansor Se Jateng, Kapolda: Darahku NU!
Dikatakan untuk menunjukkan sinergitas, PCNU Kendal tanggal 9 Mei 2024 menyelenggarakan puncak Harlah NU di lokasi pembangunan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Kendal.
“Jangan lupa membawa uang yang banyak untuk berdonasi ke RSNU Kendal nanti, karena RSNU menjadi tanggung jawab kita semua,” tegasnya.
Disampaikan, Ansor adalah calon pemimpin masa depan, jika para pemuda tidak mencerminkan kebaikan maka negara ini akan runtuh gara-gara pemuda yang tidak berkualitas.
Agar menjadi kader berkualitas, nanti mereka digerakkan untuk mengikuti Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD PKPNU). “Nanti itu menjadi syarat lho untuk menjadi ketua mulai dari ranting hingga keatas,” imuhnya.
pcnu kendalBaca Juga: RSNU Kendal Dibangun 3 Lantai, Sumber Dana Hibah dan PCNU Kendal
Sementara KH Muhammad Hanif, Ketua Majelis Dzikir Sholawat (MDS) Rijalul Ansor PW Ansor Jateng menyampaikan bahwa jumlah kader semakin hari semakin bertambah tetapi ada hal yang harus dipikirkan.
“Hari ini yang sudah harus kita pikirkan paradigma ketika kita melakukan rekruting atau penjaringan calon peserta dalam kegiatan diklat formal yang ada di Gerakan Pemuda Ansor, sudah harus bergeser dari kuantitas menjadi kualitas,” ucapnya.
Dikayakan, jika dulu orang ikut PKD (Pelatihan Kepemimpinan Dasar) ataupun Diklatsar (Pendidikan Latihan Dasar) Banser bisa sampai ratusan bahkan ribuan. Namun sekarang hal itu bergeser menjadi jumlahnya terkadang tidak lebih dari 200.
