Wabah Flu Singapura Merebak di Batang, Anak-Anak Paling Rentan Terkena

photo author
- Selasa, 21 Mei 2024 | 15:01 WIB
Kondisi anak tangan yang terserang flu singapura.  (Muslihun kontributor Batang)
Kondisi anak tangan yang terserang flu singapura. (Muslihun kontributor Batang)

BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Kabupaten Batang saat ini menghadapi peningkatan kasus Flu Singapura, atau yang dikenal dengan Hand, Foot, Mouth Disease (HFMD), yang terutama menyerang anak-anak.

“Kami melihat peningkatan kasus HFMD, dengan 2 hingga 5 anak per hari yang datang untuk berobat,” ujar Dokter Spesialis Anak, Tan Evi, menyoroti kekhawatiran yang tumbuh di tengah masyarakat.

Mengapa Disebut ‘Flu Singapura’?

“Sebelum pandemi Covid-19, kami pernah mengalami wabah serupa. Penyakit ini mendapat julukan ‘Flu Singapura’ karena wabah pertamanya terjadi di Singapura, meskipun penyakit aslinya adalah HFMD,” jelas Dr. Tan Evi pada hari Selasa, 21 Mei 2024.

Baca Juga: RSUD Batang Berbenah Infrastruktur demi Layanan KRIS yang Berkualitas

Gejala dan Penanganan HFMD Dr. Tan Evi menjelaskan bahwa HFMD menyerang kaki, tangan, dan mulut. Gejala awal termasuk demam atau sakit tenggorokan, diikuti oleh sariawan, ruam, dan lepuh.

“Penanganan yang tepat sangat penting untuk menghindari dehidrasi,” tegasnya, menekankan pentingnya asupan nutrisi yang cukup.

Selama tiga hari pertama, anak-anak mungkin akan merasa rewel dan mengalami gangguan tidur. Namun, dengan perawatan yang tepat, mereka biasanya akan pulih.

“Yang terpenting adalah asupan makan dan minum yang cukup untuk mencegah dehidrasi,” imbuh Dr. Tan Evi, menambahkan bahwa beberapa kasus memerlukan rawat inap karena dehidrasi.

Baca Juga: Penting! Ini Tips Lolos Seleksi Berkas KIP Kuliah 2024 yang Wajib Diketahui Pendaftar

Pentingnya Isolasi dan Pencegahan Meskipun HFMD tergolong penyakit ringan, Dr. Tan Evi mengimbau orang tua untuk mengisolasi anak-anak yang terinfeksi di rumah, setidaknya selama satu minggu, untuk mencegah penularan.

“Penyakit ini mudah menular melalui udara, dan karena belum ada vaksinnya, isolasi menjadi langkah pencegahan yang krusial,” tutup Dr. Tan Evi dengan serius.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X