Minat  Warga Kendal jadi Pekerja Migran Informal Masih Tinggi

photo author
- Selasa, 4 Juni 2024 | 16:12 WIB
Bupati Kendal Dico M Ganinduto membuka job fair di Pendopo Bahurekso  Selasa 4 juni 2024.  (Edi prayitno/kontributor kendal   )
Bupati Kendal Dico M Ganinduto membuka job fair di Pendopo Bahurekso  Selasa 4 juni 2024. (Edi prayitno/kontributor kendal  )

 

KENDAL,AYOSEMARANG.COM -  - Data Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kendal mencatat 80 persen dari 6.700 pekerja migran bekerja di sektor informal.

Dominasi pekerjaan sektor informal cenderung diminati lantaran kriteria dan kualifikasi yang dibutuhkan cukup mudah.

Terlebih lagi, sejumlah persyaratan dan biaya pelatihan yang mesti dilalui, membuat pekerjaan sektor formal kurang diminati masyarakat.

"Data kami di tahun 2023 itu masih banyak didominasi pekerja migran sektor informal jumlahnya sekitar 80 persen," kata Kepala Disperinaker Kendal, Cicik Sulastri.

Cicik menambahkan, meskipun banyak diminati, pekerjaan sektor ini  punya kerentanan keamanan lebih tinggi.  Oleh karenanya perlukan edukasi dan sosialisasi masif untuk membuat sektor formal lebih tertata.

"Kita mengupaykan untuk meningkatkan yang sektor formalnya untuk kerja di luar negeri sekaligus  menghindari pemberangkatan non prosedural," imbuhnya .

Langkah yang dilakukan  dengan menggandeng lebih banyak balai pelatihan pada job fair kali ini.  Pihaknya hanya menggandeng  4 perusahaan lokal dari Kawasan Industri Kendal (KIK) dan  Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).

Sementara itu Bupati Kendal, Dico M Ganinduto usai membuak job fair di Pendopo Bahurekso Selasa 4 Juni 2024 mengatakan edukasi dan sosialisasi masif tentang pekerja migran sektor formal perlu diperluas.

Baca Juga: Selain Tapera, Ini Macam-Macam Iuran yang Harus Dibayar Pekerja

Hal itu dilakukan untuk mencetak pekerja yang lebih terampil dan menciptakan keamanan pekerja.  "Minat kerja warga Kendal di luar negeri tinggi tapi kebanyakan informal,artinya itu adalah pilihan masyarakat, kita tidak bisa memaksakan," terangnya.

Meskipun masih didominasi pekerja migran sektor informal, ia  berharap angka pengangguran di Kendal akan semakin turun setiap tahunnya.

"Angka pengangguran kita turun tertinggi se Jateng di angka 1,5 persen. Kalau kita bicara lapngan kerja di Kendal maupun luar negeri formal dan informal, ada plus minusnya masing-masing, itu semua pilihan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Bupati Kendal mengatakan bahwa di tahun 2024 hingga bulan Juni ini tercatat 11.000 tenaga kerja asal Kendal yang bekerja di KIK. Angka ini 2 kali lipat dibandingkan tahun 2023 dan dipredikasi  akhir tahun 2024 akan lebih banyak lagi masyarakat yang bekerja disana.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X