Titik Pertama Festival Pituturan Kendal, Ada Pagelaran Seni, Film dan Diskusi Budaya

photo author
- Minggu, 30 Juni 2024 | 19:28 WIB
Titik pertama festival pituturan Kendal di Desa Sriwulan Limbangan .  (edi prayitno/kontributor kendal)
Titik pertama festival pituturan Kendal di Desa Sriwulan Limbangan . (edi prayitno/kontributor kendal)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Gelaran Festival Pituturan Kendal mulai belangsung, titik pertama di Balai Desa Sriwulan, Kecamatan Limbangan menjadi daya tarik masyarakat untuk menyaksikan pagelaran seni dan budaya Kendal.

Untuk gelaran pertama ini, Festival Pituturan Kendal mengangkat tema Lembah Karungrungan, yang akan berikhtiar merespon ingatan kolektif perihal Peradaban di Gunung Ungaran. Karungrungan sendiri merupakan nama lain dari Gunung Ungaran pada masa lalu.

Festival Pituturan titik pertama di Kecamatan Limbangan  melibatkan komponen pemerintah, masyarakat, media, dan komunitas. Kegiatan dimulai dengan Pertunjukkan Kesenian Soreng dari Sanggar Turonggo Arum Sari Desa Pagertoyo Kecamatan Limbangan Sabtu 29 Juni 2024 malam.

Kemudian  dilanjutkan dengan pentas kesenian tari Incling SD Sriwulan, tari gembyong Limbangan dan pertunjukan kuda lumping Sanggar Turonggo Arum Sari Desa Pagertoyo Kecamatan Limbangan.

Selain pagelaran kesenian tradisional, juga  dilaksanakan kegiatan layar pituturan yakni pemutaran dan diskusi film karya sineas Kendal berjudul “Negeri Kecil”.

Baca Juga: Gali Keragaman Budaya di Festival Pituturan Keliling 7 Kecamatan di Kendal

Cerita dalam fil ini mengangkat kehidupan masyarakat medini di lereng Gunung Ungaran dan “The Secret Club of Sinners” yang berbicara mengenai kehidupan masyarakat di tengah pandemi.

Diskusi Film mengangkat tema Bagaimana Film Merespon Fenomena Budaya dengan narasumber Ulin Nuha dan Haris Yulianto yang diwakili oleh Arfi Cahya.

Ada juga diskusi budaya tentang sejarah peradaban Gunung Ungaran digelar dengan menghadirkan narasumber  Tri Subekso yang membahas mengenai temuan peradaban Gunung Ungaran masa Hindu Budha dan Dr. Ir. Krisprantono, anggota Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah yang memaparkan mengenai situasi medini pada masa colonial.

Ketua Panitia Festival Pituturan Kendal, M. Yusril Mirza mengatakan bahwa kegiatan ini telah menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat di sekitar Limbangan. Dia berharap, kegiatan tersebut menjadi sarana melestarikan kebudayaan yang adiluhur.

“Jadi harapannya, dengan Festival Pituturan ini bisa menjadi semacam ajang untuk melestarikan kebudayaan tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga bisa memberikan semacam bayangan bahwa kita juga perlu melestarikan kebedayaan yang seharusnya kita banggakan,” terangnya.

Sementara itu, Camat Limbangan, Sucipto menyambut baik diselenggarakannya Festival Pituturan Kendal di Limbangan sebagai salah satu titiknya. Ia menitipkan pesan kepada seluruh hadirin untuk ikut serta dalam melestarikan kebudayaan dan mempertahankannya.

Baca Juga: Tiga Komunitas di Kendal Gagas Omah Pituturan, Tujuannya Lestarikan Kesenian Kendal

“Monggo, pada kesempatan ini adalahsalah satu upaya, tentunya untuk nguri-uri kebudayan, bagaimana mempertahankan budaya kita, mengembangkan budaya kita dan juga nantinya motivasi pada adik-adik kita, men do seneng budaya yang ada di Indonesia ini khususnya di wilayah Jawa Tengah Kabupaten Kendal,” katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X