Gagal Panen,  Petani Kendal Bisa Terima Asuransi Hingga Rp 7 Juta

photo author
- Senin, 1 Juli 2024 | 16:45 WIB
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati.  (istimewa)
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati. (istimewa)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM - - Menekan kerugian jika petani mengalami gagal panen, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kendal memberikan sosialisasi terkait Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Minat petani di Kabupaten Kendal sendiri masih sangat sedikit, meskipun AUTP merupakan suatu bentuk perlindungan kepada para petani. Melalui perjanjian antara petani dan pihak perusahaan asuransi ini untuk mengikatkan diri dalam pertanggungan risiko usaha tani khususnya tani padi jika gagal panen.

Kepala Dispertan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengatakan pihaknya berupaya melakukan sosialisasi agar dapat meningkatkan minat para petani untuk mengikuti AUTP.

" Bahwa yang namanya jaminan itu menjadi sangat penting manakala kita melihat banyak sekali potensi-potensi kegagalan ataupun fuso dari usaha tani tertutama padi," ujarnya Senin 01 Juli 2024.

Besaran premi yang harus dibayarkan para petani sendiri juga ringan, hanya Rp 36.000 untuk per satu hektare sawah mereka dalam satu kali tanam. "Kan murah sekali. Kalau aslinya Rp 150.000 lebih. Tapi sebagian dibantu pemerintah," beber Pandu.

Baca Juga: Siapkan 20 Mesin Pompa, Atasi Kekeringan Lahan Pertanian di Musim Kemarau

Untuk itu pihaknya membutuhkan peran dan dukungan semua pihak untuk bersama-sama mensosialisasikan terkait AUTP kepada para petani di Kabupaten Kendal agar meteka mendapatkan jaminan perlindungan saat mengalami gagal panen.

"Kalau dinominalkan penggantiannya maksimal Rp 7 juta. Kita hitung kerusakan atau kegagalan seperri apa," tandasnya.

Menurut Pandu, lahan sawah milik petani padi yang diasuransikan saat ini masih berkisar dibawah 2 persen atau sekitar 300 an hektare sawah dari total lahan sekitar 44 ribu hektare sawah yang ditanami padi.

"Kalau dalam satu tahun ada 44 ribu hektare dan yang diasuransikan hanya sekitar 300 an hektare yang masih kecil sekali. Kita terus sampaikan agar petani bisa iku asuransi ini, tapi yang kembali lagi ke mindset petani. Ada yang berfikiran kok belum-belum sudah berdoa jelek," pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X