KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Bonus demografi adalah suatu kondisi dimana jumlah penduduk produktif atau angkatan kerja yakni usia 15-64 tahun lebih besar dibandingkan penduduk yang tidak produktif . Dan rentang waktu tahun 2020 -2030, Indonesia akan memasuki bonusi demografi.
Ketua Takmir Masjid Agung Kendal, KH Asroi Thohir mengajak para remaja mempersiapkan diri menghadapi potensi yang bisa menjadi ancaman jika tidak disikapi dengan dengan baik, yaitu bonus demografi.
“Rakyat yang berusia produktif melimpah ruah, tinggal bagaimana kita bisa menyikapinya dan memaksimalkan hal tersebut. Remaja masjid sebagai salah satu bagian dari bonus demografi harus sudah bisa berfikir kritis dan tidak lagi menjadi ancaman bonus demografi tersebut,” tegasnya saat ngaji ilmiah di halaman masjid Agung Kendal.
Ngaji ilmiah yang diselenggarakan Kreatifitas Remaja Islam Masjid Agung Kendal (Karisma), menghadirkan dua pembicara kondang, yaitu Ketua Rijalul Ansor Kabupaten Kendal Gus Muhammad Ilyas, dan Pengajar Pondok Pesantren Al Istiqomah Weleri Nyai Shuniyya Ruhama.
Baca Juga: Tirakatan Tahun Baru Islam, Jamaah Padhang Bulan Sajikan 50 Ekor Ingkung
Gus Ilyas sendiri menekankan pemahaman kaum muda dalam memaknai hijrah. Dijelaskannya, hijrah di era seperti saat ini dapat dimaknai keluar dari rumah, tidak maksiat, berorganisasi dan berkumpul dengan orang Saleh. “Sesederhana itu dan tidak menimbulkan masalah selanjutnya,” katanya.
Sementara, Nyai Shuniyya Ruhama berpesan agar selalu berhati-hati, karena di era ini tidak hanya tindakan kekerasan yang dapat memicu masalah besar. Namun, omongan bahkan ketikan juga sangat berbahaya jika tidak kita tanggapi secara dewasa.
“Jangan sampai mulutmu lebih besar dari otakmu dan jangan sampai jarimu lebih panjang dari akalmu,” pesannya.
Sedangkan Ketua Karisma, Alex Nur Abyadl mengajak para remaja untuk mencintai dan memakmurkan masjid. Karena para remaja dan pemudalah yang nantinya akan meneruskan tongkat estafet perjuangan dan kepemimpinan di masa mendatang.
tahun bBaca Juga: Tahun Baru Hijriah, Pj Gubernur Jateng: Momentum Perbaikan dan Kontribusi Positif Untuk Masyarakat
“Remaja jangan sampai mati gaya. Mari kita ciptakan kreasi dan kreatifitas remaja sesuai bidang keahlian masing-masing. Yang suka ngonten, yuk ngonten yang bagus-bagus. Kita ciptakan generasi muda yang produktif. Intinya jangan sampai remaja mati gaya. Yo ngonten, yo ngaji, yo ngopi,” terangnya.
Dikatakan pemuda harus bisa menyesusaikan dan menguasai perkembangan zaman. Apalagi di era modernisasi dan digitalisasi seperti sekarang ini. Alex mengajak para remaja untuk bergabung bersama Karisma untuk meramaikan masjid dan syiar Islam. Ia juga membuka kritik dan saran demi kemajuan Karisma.