Demo Soal Pasar Weleri, Aliansi Mahasiswa Kendal Malah Terpecah

photo author
- Senin, 12 Agustus 2024 | 18:51 WIB
Sejumlah mahasiswa menggelar mimbar bebas di Gedung Dakwah Muhammadiyah Senin 12 Agustus 2024.  (edi prayitno/kontributor kendal)
Sejumlah mahasiswa menggelar mimbar bebas di Gedung Dakwah Muhammadiyah Senin 12 Agustus 2024. (edi prayitno/kontributor kendal)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Aksi puluhan Mahasiswa Kendal yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kendal yang melakukan aksi demonstrasi terpecah menjadi dua.  Demo yang menuntut penyelesaian dugaan kasus korupsi pembangunan Pasar Weleri awalnya berjalan lancar.

Mahasiswa dari berbagai kampus ini menggelar mimbar bebas di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kendal sambil membentangkan spanduk dan keranda. Satu-persatu mahasiswa dari perwakilan kampus berorasi menyoroti berbagai isu di Kabupaten Kendal termasuk soal pasar weleri.

Aksi demonstrasi dilakukan dengan berbagai kelompok mahasiswa. Mereka dari IMM, PMII, dan BEM Mahasiswa Kendal.  Seperti dari BEM STIK Kendal, BEM Unissri, BEM Unwahas Kendal, BEM Stikes, dan sebagainya.  Selain itu sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Kendal (IMAKEN).

Mahasiswa yang berorasi sempat berkeliling mencari pejabat kabupaten Kendal untuk menyampaikan aspirasinya. Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dihadirkan hanya terdiam dan bahkan sejumlah pejabat enggan berdialog dengan mahasiswa dalam mimbar bebas ini.

Baca Juga: Gelar Demo Didepan Kantor Bupati Kendal, Soroti Pasar Weleri

Saat hendak melakukan aksi long march menuju alun-alun Kendal dan berorasi di depan kator Bupati, mahasiswa sempat bernegosiasi karena hanya diijinkan menggelar mimbar bebas. Mahasiswa sempat dicegah untuk keluar, namun dua kelompok mahasiswa yakni dari IMM dan BEM UMKABA yang akhirnya melanjutkan aksi berjalan kaki.

Sedangkan dari PMII, IMAKEN dan BEM Kendal tidak ikut aksi di depan Pendopo Agung Kendal.  “Awalnya kami solid, tapi ternyata ada teman-teman kami yang justru memilih aksi di Gedung PD Muhammadiyah Kendal saja. Ya bagi kami itu lucu,” papar Koordinator Aksi, Naufal Abdul Afif, Senin 12 Agustus 2024.

Aksi ini digelar untuk menuntut penyelesaian dugaan tindakan korupsi senilai Rp 540 juta pada pembangunan pasar weleri.

“Dugaan itu muncul adanya temuan dari audit yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Sehingga patut diduga adanya korupsi di Pembangunan Pasar Weleri,” imbuh  Naufal Abdul Afif.

Ketua umum IMM Kendal itu membeber, bahwa pelaksana pembangunan Pasar Weleri, yakni PT Chimarder 777 saat ini tersangkut kasus korupsi di KPK.  “Mereka diperiksa atas kasus pengadaan barang dan jasa di Pemkot Semarang. Sehingga kami khawatir, korupsi itu juga terjadi di Kendal,” jelasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X