KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Seorang guru les bahasa mandarin ditemukan tergeletak di dalam rumahnya di Perumahan Delta Asri 7 Desa Magelung kecamatan Kaliwungu Selatan Kendal, Jumat 6 September 2024 malam. Korban yang tinggal sendirian ini diduga mengakhiri hidupnya, dengan cara menembakan senjata angin ke dadanya.
Korban diketahui bernama Phoa Fendi Santoso berusia 28 tahun warga Pedurungan Kota Semarang. Korban yang membuka kursus bahasa mandarin di perumahan Delta Asri 7 Desa Magelung Kaliwungu Selatan ini, kali pertama ditemukan siswanya yang hendak belajar bahasa mandarin.
Kapolsek Kaliwungu AKP Edi Sukamto Nyoto mengatakan, awalnya siswa kursus yang datang melihat rumah korban masih tertutup. Padahal biasanya selalu tepat waktu mengajar pukul 19.00 WIB. “Sudah coba ditelpon hanya berdering dan terdengar tetapi tidak diangkat. Lalu setelah temannya datang mencoba masuk melihat korban sudah terkapar,”terangnya.
Siswa tersebut kemudian meminta tolong kepada tetangga korban untuk mengecek kondisinya. Mengetahui korban meninggal dunia, kemudian melaporkan ke polisi.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian menemukan, senjata angin laras panjang berada tidak jauh dari tubuh korban. Sementara dada korban terlihat luka dan berdarah, diduga akibat terkena tembakan senjata angin tersebut.
“Petugas juga menemukan surat wasiat yang dibuat oleh korban Phoa Fendi Santoso yang ditulis tangan dan rapi,” imbuh kapolsek.
Dalam surat wasiatnya tertulis jika korban melakukan hal ini untuk bertemu dengan orangtuanya yang sudah meninggal dunia. Tidak hanya itu dalam surat wasiat juga dituliskan harta yang dimiliki korban sepenuhnya diserahkan untuk gereja yang ada di wilayah Tlogosari Kota Semarang.
“Dari surat wasiat yang ditulis korban, ingin dikremasi dan abunya dilarung di Pantai Marina Semarang seperti kedua orangtuanya,” terang AKP Edi Sukamto Nyoto.
Diterangkan, korban diduga mengakhiri hidupnya dengan cara menembakan senjata angina ke dadanya. Posisi senjata diletakan di kursi, dengan pelatuk diikat kabel charing lalu ditarik mengenai dada korban.
Sementara itu tetangga korban mengaku mendengar letusan senjata tetapi tidak terlalu keras. “Saya dengar bunyi letusan senjata api tetapi kecil tidak keras, lalu saya kaget kok ramai depan rumah Fendi,” terang Juwahir tetangga korban.
Diakuinya korban jarang bergaul dengan tetangganya, dan di perumahan ini membuka kursus bahasa mandarin.
Petugas Inafis Polres Kendal yang datang mengamankan sejumlah barang milik korban dan senjata angin yang digunakan untuk menembak korban. Dua surat wasiat yang tergeletak di samping korban dan koper yang sudah disiapkan korban.
Jenasah kemudian di bawa ke RSUD Soewondo Kendal sementara polisi masih melakukan penyelidikan. Kasusnya dalam penanganan Polsek Kaliwungu dan Polres Kendal