Target PAD Kendal tahun 2025 Turun, Indikator Lemahnya Pemda Susun Anggaran

photo author
- Rabu, 11 September 2024 | 19:38 WIB
anggota DPRD Kendal saat rapat paripurna penyampian nota keuangan APBD 2024  (edi prayitno/kontributor kendal)
anggota DPRD Kendal saat rapat paripurna penyampian nota keuangan APBD 2024 (edi prayitno/kontributor kendal)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Nota keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 menjadi sorotan tajam sejumlah fraksi di DPRD Kendal. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Kendal yang diwakili oleh Abdul Syukur mengatakan, adanya penurunan target PAD Kendal dalam siklus anggaran tahun 2025 menjadi indikator kelemahan pemerintah daerah dalam penyusunan anggaran.

Hal itu juga menunjukkan adanya indikasi kegagalan dinas terkait dalam merealisaikan anggaran. "Apakah adanya penurunan target itu merupakan bentuk dari kegagalan dinas terkait dalam merealisasikan anggaran atau karena memang ada keadaan darurat yang diharuskan refocusing," tanya Abdul Syukur sidang paripurna tentang penyampaian nota keuangan RAPBD tahun 2025, Rabu 11 september 2024.

Secara umum kontribusi Pemkab Kendal pada proyeksi APBD tahun 2025 yakni sebesar Rp 636 miliar atau hanya 24 persen dari proyeksi APBD tahun 2025. Menurutnya, kontribusi PAD pada proyeksi APBD 2025 masih sangat tergantung dengan pendapatan transfer pemerintah pusat serta dana transfer antar daerah yang mencapai 75 persen atau sekitar mencapai Rp 1,9 triliun.

"Artinya tingkat ketergantungan kita pada pemerintah pusat masih sangat super tinggi. Dan ini membahayakan bagi masa depan pemerintahan Kabupaten Kendal," tegas Abdul Syukur.

Fraksi PPP juga memberikan catatan-catatan kepada pihak eksekutif terkait kenaikan PAD sektor pajak. Seperti kenaikan pajak bumi bangunan (PBB) yang telah banyak dikeluhkan masyarakat.

Baca Juga: Sampaikan Nota Keuangan RAPBD Kendal 2025, Ada Defisit Rp 110 Miliar

Menurutnya, sektor PBB perlu mendapatkan koreksi Pemkab Kendal. Itu karena pemerintah daerah telah mendapatkan kenaikan pajak dari kebijakan option pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor.

"Karena itu perlu mendapat sikap dari Pemda Kendal terkait keluhan masyarakat tengang tingginya kenaikan PBB," ujar Abdul Syukur.

Dikatakan, selain PAD yang mengalami penurunan target, pendapatan hasil retribusi daerah tahun 2025 juga mengalami penurunan drastis. Yakni sebesar Rp 2,6 miliar dibandingkan penerimaan tahun 2024.

Penurunan tersebut terjadi pada kelompok retribusi perijinan dari semula Rp 14 miliar menjadi Rp 6,52 miliar. Selanjutnya penurunan target juga terjadi pada bagian laba yang dibagikan kepada pemerintah daerah dividen atas penyertaan modal BUMD Lembaga Keuangan. Yakni sebesar Rp 2,9 miliar. Padahal sebelumnya ditargetkan Rp 21 miliar kini menjadi Rp 18,6 miliar.

"Bukankah dengan adanya kenaikan penyertaan modal di BUMD seharusnya dapat memberikan kontribusi PAD yang semakin tinggi dan tidak menajdikan BUMD sebagai beban APBD Kendal," tegasnya.

Abdul Syukur menambahkan, dalam APBD tahun 2025 belanja daerah ditargetkan Rp 2,7 triliun. Sementara PAD diproyeksikan sebesar Rp 2,6 triliun. Artinya, pada RAPBD 2025 terdapat defisit anggaran sebesar Rp 110 miliar.

"Kenapa dalam RAPBD harus defisit. Ini terlihat kalau eksekutif ingin mengulang defisit anggaran seperti tahun sebelumnya," pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X