4. Gunakan Oven untuk Makanan Kering
Oven adalah pilihan terbaik untuk menghangatkan makanan yang kering seperti roti atau daging panggang. Gunakan suhu rendah sekitar 150-160 derajat Celsius agar makanan hangat secara perlahan dan tetap renyah di bagian luar tanpa kehilangan kelembaban di dalam. Jangan lupa untuk membungkus makanan dengan aluminium foil jika ingin menjaga tekstur aslinya.
5. Hindari Memanaskan Makanan Berulang Kali
Memanaskan makanan berkali-kali dapat merusak kualitas dan meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri. Sebaiknya, pisahkan makanan yang akan dikonsumsi ke dalam porsi kecil sebelum memanaskannya. Dengan cara ini, Anda hanya menghangatkan makanan sesuai kebutuhan dan tidak membiarkan sisa makanan cepat basi.
6. Simpan Makanan di Suhu yang Tepat Setelah Dihangatkan
Setelah makanan dihangatkan, pastikan Anda langsung mengonsumsinya. Jika ada sisa makanan, segera simpan di lemari pendingin dan jangan biarkan terlalu lama pada suhu ruang, karena bakteri akan berkembang lebih cepat. Makanan yang sudah dihangatkan sebaiknya tidak disimpan lebih dari 2 jam di suhu ruangan.
Baca Juga: 7 Alasan Mahasiswa Tidak Gunakan Helm saat Berkendara di Lingkungan Kampus
7. Gunakan Steamer untuk Makanan Kukus
Untuk makanan kukus seperti nasi atau dimsum, steamer merupakan pilihan terbaik. Panas uap membantu makanan tetap lembut dan terhindar dari kekeringan. Steamer juga menjaga kandungan gizi dan rasa alami makanan lebih baik dibandingkan cara pemanasan lain.
Dengan mengikuti cara-cara di atas, Anda bisa menghangatkan makanan dengan aman dan tetap menjaga kualitasnya. Penting untuk selalu memerhatikan kondisi penyimpanan dan metode pemanasan agar makanan tetap enak dikonsumsi dan tidak basi.