KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kendal menggelar debat pertama Pilkada Kendal di Gedung DPRD Kendal Senin 4 november 2024 malam. 3 pasangan calon bupati dan wakil bupati hadir untuk memaparkan program unggulannya masing-masing.
Ketua KPU Kendal, Khasanudin dalam sambutannya menyampaikan debat publik ini untuk memberikan gambaran kepada masyarakat dan pemilih tentang visi dan misi tiga calon bupati dan wakil bupati Kendal.
“Debat ini merupakan salah satu metode kampanye dalam Pilkada dan diharapkan semua paslon bisa memberikan dan memaparkan visi serta misinya kepada masyarakat,”katanya,
Debat publik ini juga menjadi referensi bagi masyarakat Kendal untuk memantapkan pilihan calon pemimpin Kendal lima tahun kedepan.
Debat pertama menggusung tema mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya saing dan peningkatan kualitas pelayanan publik di Kendal. ada empat sub tema yang dibahas diantaranya peningkatan ekonomi masyarakat dibidang tenaga kerja, kualitas pendidikan, peningkatan pelayanan kesehatan dan pelayanan pemerintah daerah.
Baca Juga: Siapkan 3 Layar Lebar Diluar Ruang Debat Publik, Polres Kendal Siapkan 162 Personel
“Kita menghadirkan 3 panelis dalam debat pertama ini yakni budayawan Prof Mudjahirin Rohir, akademisi Universitas Paramadina Jakarta Erik Ardiyanto dan akademisi Universitas Muhammadiyah Surakarta Galag Taufani,”imbuh Khasanudin.
Usai debat pertama, Paslon nomor urut 1 Dyah Kartika Permanasari dan Benny Karnadi mengatakan selama debat sudah memaparkan program unggulannya dan mampu menjawab pertanyaan dari moderator maupun calon yang lain.
“Kami yakni paslon 1 yang mempunyai niat yang tulus dan kemaslahatan umat dan kemajuan Kendal bisa unggul,” ungkap Dyah Kartika Permanasari.
Sedangkan paslon nomor 2 Mirna Annisa-Urike Hidayat berterima kasih debat pertama berjalan lancar. “Kita memaparkan program unggulan 5 W, waras, wareg, wasis, wismo dan widodo semoga bisa memberikan gambaran kepada masyarakat untuk memilih paslon nomor 2,” kata Mirna Annisa.
Sementara paslon nomor 3 Windu Suko Basuki-Nashri mengakui debat pertama sedikit canggung dan tidak maksimal. “Program yang kita paparkan sudah sering dilaksanakan selama saya menjabat wakil bupati bersama Dico M Ganinduto. Namun tadi banyak kendala seperti timer mati sehingga sering tidak konsentrasi,” terang Basuki.