AYOSEMARANG.COM -- Setiap tahun, penetapan upah minimum di Indonesia menjadi sorotan bagi banyak pihak, terutama buruh dan pengusaha. Penyesuaian Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) sangat penting karena secara langsung memengaruhi daya beli dan kualitas hidup pekerja.
Kenaikan upah ini ditetapkan dengan memperhatikan berbagai faktor seperti laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di setiap daerah. KHL ini mencakup biaya hidup sehari-hari, mulai dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan lainnya yang penting bagi kesejahteraan buruh.
Di Provinsi Jawa Timur, UMK yang berlaku setiap tahunnya selalu menjadi perbincangan hangat, mengingat jumlah tenaga kerja yang sangat besar dan kebutuhan yang terus berkembang. Wilayah Jawa Timur dikenal memiliki daerah dengan standar upah yang berbeda-beda, tergantung pada potensi ekonomi dan kondisi perekonomian lokal masing-masing kota atau kabupaten.
Sebagai provinsi dengan tingkat industrialisasi yang tinggi, seperti di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, para buruh di Jawa Timur sangat berharap adanya kenaikan upah yang signifikan agar bisa mengikuti peningkatan biaya hidup.
Baca Juga: UMK Kota Semarang 2025 NAIK? Ini Daftar UMK dalam 5 Tahun Terakhir
Memasuki akhir tahun 2024, para buruh di Jawa Timur berharap adanya kenaikan UMK yang memadai untuk tahun 2025. Kenaikan yang diusulkan sebesar 10 persen diharapkan mampu mengimbangi kenaikan harga kebutuhan pokok dan biaya hidup lainnya.
Meski demikian, pemerintah tetap perlu melakukan kajian mendalam sebelum menetapkan persentase kenaikan resmi, karena keputusan ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan buruh, tetapi juga pada kemampuan perusahaan dalam menanggung beban gaji. Rencananya, persentase kenaikan ini akan diumumkan pada akhir November 2024, namun simulasi kenaikan 10 persen telah ramai diperbincangkan sebagai gambaran kasar bagi para buruh dan pengusaha.
Berikut ini adalah simulasi perhitungan kasar kenaikan UMK sebesar 10 persen di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur.
Jika kenaikan tersebut diterapkan, besaran gaji buruh di wilayah-wilayah tersebut dapat meningkat, dan diharapkan mampu membantu pekerja dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan lebih layak.
Baca Juga: 7 HP RAM 8 GB Murah Terbaik 2024, Raja Multitasking dan Gaming Kelas Harga 1-2 Jutaan
Simulasi Kenaikan UMK 10 Persen di Jawa Timur
Jika kenaikan 10 persen terealisasi, berikut ini adalah simulasi gaji yang akan diterima buruh di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur:
1. Kota Surabaya: Rp4.725.479,00 → Rp5.198.026,90
2. Kabupaten Gresik: Rp4.642.031,00 → Rp5.106.234,10
3. Kabupaten Sidoarjo: Rp4.638.582,00 → Rp5.102.440,20
4. Kabupaten Pasuruan: Rp4.635.133,00 → Rp5.098.646,30
5. Kabupaten Mojokerto: Rp4.624.787,00 → Rp5.087.265,70
6. Kabupaten Malang: Rp3.368.275,00 → Rp3.705.102,50
7. Kota Malang: Rp3.309.144,00 → Rp3.640.058,40
8. Kota Pasuruan: Rp3.138.838,00 → Rp3.452.721,80
9. Kota Batu: Rp3.155.367,00 → Rp3.470.903,70
10. Kabupaten Jombang: Rp2.945.544,00 → Rp3.240.098,40
11. Kabupaten Probolinggo: Rp2.806.955,00 → Rp3.087.650,50
12. Kabupaten Tuban: Rp2.864.225,00 → Rp3.150.647,50
13. Kota Mojokerto: Rp2.832.710,00 → Rp3.115.981,00
14. Kabupaten Lamongan: Rp2.828.323,00 → Rp3.111.155,30
15. Kota Probolinggo: Rp2.701.086,00 → Rp2.971.194,60
16. Kabupaten Jember: Rp2.665.392,00 → Rp2.931.931,20
17. Kabupaten Banyuwangi: Rp2.638.628,00 → Rp2.902.490,80
18. Kota Kediri: Rp2.415.362,00 → Rp2.656.898,20
19. Kota Blitar: Rp2.330.000,00 → Rp2.563.000,00
20. Kabupaten Bojonegoro: Rp2.371.016,00 → Rp2.608.117,60
