AYOSEMARANG.COM -- Tekanan angin ban adalah salah satu aspek yang sering dianggap sepele oleh sebagian besar pengendara, baik pemilik motor maupun mobil. Padahal, tekanan angin ban memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga performa, keamanan, dan kenyamanan berkendara.
Ban sebagai satu-satunya komponen kendaraan yang langsung bersentuhan dengan permukaan jalan, memerlukan perhatian khusus agar bisa berfungsi secara optimal. Tanpa tekanan angin yang tepat, ban tidak hanya akan cepat rusak, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai risiko, mulai dari pengendalian kendaraan yang tidak stabil hingga risiko kecelakaan.
Sebagai contoh, ban dengan tekanan angin yang terlalu rendah cenderung menghasilkan gesekan lebih besar terhadap aspal, yang membuat ban lebih cepat panas dan aus. Sebaliknya, ban dengan tekanan yang terlalu tinggi dapat membuat permukaan ban tidak sepenuhnya menyentuh jalan, sehingga mengurangi daya cengkeram dan meningkatkan risiko tergelincir, terutama saat melintasi jalan yang basah atau licin.
Selain itu, tekanan angin juga memengaruhi kenyamanan berkendara. Ban yang terlalu kempes bisa menyebabkan perjalanan terasa lebih keras, terutama ketika melintasi jalan bergelombang atau berlubang.
Baca Juga: Alasan Kenapa Memilih Motor Listrik Honda, Simak Kelebihannya
Tekanan angin pada ban motor dan mobil memiliki perbedaan yang cukup signifikan karena keduanya memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Kendaraan roda dua seperti motor umumnya lebih ringan dan memiliki bobot yang lebih kecil dibandingkan dengan mobil, sehingga tekanan angin yang dibutuhkan pun cenderung lebih rendah.
Sementara itu, mobil yang memiliki bobot lebih besar dan sering digunakan untuk membawa beban yang lebih berat memerlukan tekanan angin yang lebih tinggi. Tidak hanya itu, kebutuhan tekanan angin pada setiap jenis kendaraan juga bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor lain, seperti jenis ban, kondisi jalan, hingga beban yang dibawa.
Pemahaman tentang perbedaan tekanan angin antara ban motor dan mobil sangatlah penting bagi para pengendara, karena dapat membantu mereka dalam menentukan tekanan angin yang ideal sesuai dengan kendaraan yang dimiliki. Dengan tekanan angin yang tepat, pengendara tidak hanya bisa mendapatkan pengalaman berkendara yang lebih nyaman, tetapi juga bisa menghemat biaya perawatan ban dan memperpanjang umur ban itu sendiri.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih detail mengenai perbedaan tekanan angin yang ideal untuk ban motor dan mobil, serta pengaruhnya terhadap kinerja kendaraan. Mari simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih jauh mengenai pentingnya tekanan angin pada ban dan bagaimana cara menyesuaikannya sesuai jenis kendaraan yang Anda miliki.
Baca Juga: Gedung Eks Pembacaan Proklamasi di Jalan Pemuda Semarang Dibongkar, Ini Jawaban Pemkot
1. Tekanan Angin Rekomendasi untuk Ban Motor
Ban motor, karena bobot kendaraan yang lebih ringan, umumnya memerlukan tekanan angin yang lebih rendah dibandingkan mobil. Rata-rata, tekanan angin ideal untuk ban motor berkisar antara 28 hingga 32 psi (pounds per square inch), tergantung jenis motor dan kondisi penggunaan. Motor jenis sport atau motor yang sering digunakan di jalan raya biasanya memerlukan tekanan angin yang sedikit lebih tinggi dibandingkan motor bebek atau skutik yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
Tekanan angin yang ideal ini penting untuk menjaga stabilitas motor, terutama saat berbelok atau melaju dengan kecepatan tinggi. Tekanan angin yang terlalu rendah dapat membuat ban mudah rusak, sedangkan tekanan yang terlalu tinggi bisa mengurangi traksi atau daya cengkeram ban, sehingga memengaruhi keamanan berkendara.
2. Tekanan Angin Rekomendasi untuk Ban Mobil