KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Ternyata dalam pengangkatan korban gawat darurat diperlukan ilmu dan keterampilan yang standar serta art atau seni. Hal ini dilakukan agar korban merasa aman dan nyaman.
Pasalnya banyak petugas kesehatan yang cedera karena salah mengangkat, mungkin karena mereka tidak tahu atau mungkin pula karena mereka tidak mau tahu cara mengangkat yang benar.
Untuk itulah relawan ambulance di Kendal mendapat pelatihan penanganan gawat darurat yang dilaksanakan di PMI Kabupetan Kendal.
Ketua PMI Kendal dr Budi Mulyono mengatakan, pihaknya berinisiatif mengajak PSC 119 guna mengadakan bintek dengan tujuan membantu memfasilitasi para driver dan co driver ambulan di Kendal.
“Kegaiatn ini agar relawan ambulance mendapatkan ilmu pengetahuan di seputar penanganan, pendampingan dan pertolongan pasien baik itu pasien laka lantas ataupun pasien sakit,” katanya.
Tidak hanya mengevakuasi ke RS namun juga dilatih pengurusan administrasinya jika keluarga tidak memahami hal tersebut. “”Peserta yang diundang dari rekan rekan komunitas ambulans seperti ambulan Lazizmu dan Laziznu serta ambulan dari CSR Radik,” imbuhnya.
Baca Juga: Relawan di Kendal Dilatih Mitigasi dan Kajian Resiko Bencana Alam
Sementara itu Kanit Gakkum Satlantas Polres Kendal, Ipda M Heru Ardiantoro menyampaikan bagaimana urutan atau tatacara evakuasi korban laka lantas.
“Ini dilakukan agar jejak kejadian aman, pasien di evakuasi dengan aman dan dapat tertolong secepatnya. Selain itu penegasan untuk para pengguna sepeda motor yang membantu membukakan jalan di Kendal tidak dibenarkan dan melanggar aturan,” terangnya.
Perwakilan dan pengurus Komunitas Ambulan Siboli, Sri Karyati mengatakan kegiatan ini bermanfaat untuk tim lapangan.
“Materi yang kami dapatkan merupakan arahan bahwa saat menolong korban atau pasien tidak asal angkat dan angkut, tapi dipastikan posisi dan kondisi pasien aman,” ujarnya.
Dirinya berharap akan ada lagi bintek lanjutan sebagai tambahan ilmu bagi relawan yang masih awam sehingga terlatih dan terdidik.