Omongannya Sering Tak Terkontol dan Bisa Melukai Seseorang, DPR Minta Miftah Maulana Ubah Metode Dakwah

photo author
- Jumat, 6 Desember 2024 | 16:50 WIB
Gus Miftah viral karena metode dakwahnya kerap tak terkontrol dan melecehkan orang lain (YouTube Gus Yusuf)
Gus Miftah viral karena metode dakwahnya kerap tak terkontrol dan melecehkan orang lain (YouTube Gus Yusuf)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Perilaku Ustaz Miftah Maulana atau yang akrab disapa Gus Miftah saat mengolok-olok penjual es teh di Magelang dikomentari oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR Abdul Wachid saat datang ke Semarang, Jumat 6 Desember 2024.

Abdul meminta Gus Miftah untuk mengevaluasi metode dakwahnya. Hal itu juga ditambah beredarnya video Gus Miftah yang menyampaikan perkataan tidak pantas kepada sinden senior Yati Pesek.

Meskipun Wachid menyadari setiap kiai punya cara dakwah yang khas. Namun khusus Gus Miftah, wajib mengubah metodenya.

"Gus Miftah kan masih masuk di jajaran kepresidenan, jadi beliau harus dievaluasi tentang dakwahnya, jangan begitu, jangan seperti dulu," kata Wachid di Kantor Gubernur Jateng, Kecamatan Semarang Selatan.

Baca Juga: Gus Miftah Mengundurkan Diri dari Utusan Khusus Presiden, Publik Sumringah hingga Niat Bikin Syukuran

Lebih lanjut Wachid menuturkan model dakwah itu ada batasan-batasan tertentu sehingga yang terkait dengan persoalan masalah kerukunan beragama.

"Termasuk menyangkut masalah sosial ini, kita harus ada aturan yang dipegang para Dai yang turun di daerah-daerah," sambungnya.

Wachid pun berpesan kepada seluruh pemuka agama untuk lebih berhati-hati agar metode dakwah yang digunakan tidak melewati batasan tertentu.

Pihaknya juga akan mendiskusikan kejadian tersebut dengan Kementerian Agama, untuk menentukan apakah perlu ada sertifikasi bagi pemuka agama.

Baca Juga: Pentaskan Where the Cross is Made, Teater Gema UPGRIS Singgung Obsesi Ayah yang Berlebihan

"Saya kira Gus Miftah sudah selesai dan presiden sudah negur. Kami di DPR komisi VIII juga sudah negur. Saya kira ini menjadikan evaluasi para dai semuanya," terangnya.

Sedangkan untuk sertifikasi pemuka agama, menurutnya perlu dibicarakan lebih lanjut.

"Kalau sertifikasi (pemuka agama) itu nanti perlu kita bicarakan. Karena kalau sampai sertifikasi, menjadikan satu batasan yang apakah nanti berdampak baik atau berdampak kurang baik," lanjutnya.

Terakhir Wachid berpesan kepada seluruh pemuka agama untuk lebih memperhatikan metode dakwah yang digunakannya saat melakukan pengajian di daerah-daerah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X