KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Sebagai langkah persiapan Sensus Ekonomi 2026, BPS Kabupaten Kendal menggandeng pelaku industri dan usaha di Kendal untuk menambah pemahaman pentingnya statistik industri.
Melalui Focus Group Discussion (FGD) statistik industri dan konstruksi untuk menambah pemahaman terkait pentingnya statistik industri dan konstruksi serta pemanfaatannya oleh pemerintah, asosiasi-asosiasi dan pelaku usaha di Kabupaten Kendal.
FGD dibuka Kepala BPS Kabupaten Kendal, Ade Sandi Parwoto dan mengundang narasumber dari pengelola Kawasan Industri Kendal (KIK) N Najman Ade dan Kamar Dagang dan Industri Kendal (Kadin) Fransisca Tjokro Handoko.
Ade Sandi menyampaikan kegiatan Sensus Ekonomi 2026 untuk mendukung transformasi ekonomi menyongsong Indonesia Emas 2025 dan juga potensi industri dan konstruksi di Kabupaten Kendal. Untuk menyukseskan Sensus Ekonomi 2026 diperlukan kolaborasi antara BPS, pemerintah daerah, asosiasi-asosiasi industri dan konstruksi, serta pelaku usaha.
Baca Juga: Kadin Kendal Siap Tingkatkan Kapasitas SDM Pelaku UMKM
“KIK sendiri memberikan dukungannya untuk membantu meningkatkan response rate survei BPS dan Sensus Ekonomi 2026 salah satunya dengan menjembatani BPS dengan pelaku usaha di Kawasan Industri Kendal (KIK),” katanya.
Di sisi lain, Kadin Kendal turut memainkan peran strategis dalam mendorong pertumbuhan dunia usaha melalui berbagai program seperti bazar UMKM, pelatihan bahasa Mandarin bagi calon tenaga kerja, dan seminar kewirausahaan.
“Kadin mendukung pelaku usaha lokal untuk berkontribusi lebih besar dalam ekonomi regional dan nasional, ungkap Ketua Kadin Kendal Fransisca Tjokro Handoko.
Fransisca Tjokro Handoko menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pengusaha, pemerintah, dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan produktivitas dan keterampilan sumber daya manusia. "Kami terus mengupayakan peningkatan ekspor UMKM melalui pelatihan dan pendampingan yang intensif," ujarnya.