Bantu Turunkan Angka Stunting, Fatayat NU Kendal Dibekali Orientasi PMBA

photo author
- Selasa, 7 Januari 2025 | 12:09 WIB
Kader FC Fatayat NU Kendal saat ikuti orientasi PMBA di Gedung Aswaja PCNU Kendal.  (dokumen)
Kader FC Fatayat NU Kendal saat ikuti orientasi PMBA di Gedung Aswaja PCNU Kendal. (dokumen)

KENDAL ,AYOSEMARANG.COM - - Penanganan stunting memang bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah saja.  Lapisan masyarakat dan organisasi yang ada di Kabupaten Kendal juga perlu turun tangan dan membantu penanganan stunting ini.

Seperti halnya kader perempuan Nahdlatul Ulama Kendal,  kader PC Fatayat NU ini diberikan orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Upaya ini sebagai bentuk berperan aktif dalam menghadapi persoalan stunting yang ada di Kabupaten Kendal.

Orientasi PMBA untuk Kader Fatayat tingkat PAC dengan tema "Optimalisasi Peran Kader PMBA dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kendal" dilaksanakan di Gedung Aswaja PCNU Kendal. Materi yang disampaikan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal dan PW Fatayat NU Jawa Tengah.

Fasilitator PMBA dari PW Fatayat NU Jateng, Atatin Malikhah menjelaskan, orientasi ini merupakan bentuk kerjasama pemerintah dengan UNICEF dibantu oleh mitra yaitu Fatayat NU Jawa Tengah, dimana para kader diberikan kegiatan peningkatan kapasitas melalui orientasi layanan konseling PMBA.

Mengingat pentingnya pengetahuan dan kemampuan kader dalam melaksanakan layanan konseling PMBA.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari peran serta Fatayat NU Jateng dalam turut serta menanggulangi masalah stunting. Salah satunya memberikan orientasi kader Fatayat NU di wilayah masing-masing, kemudian menjalankan tugas PMBA dan pendampingan kepada bumil dan anak baduta," ujar Atatin Malikhah.

Baca Juga: Senam Gemari Himpaudi Cepiring untuk Cegah Stunting

Lebih lanjut ia memaparkan, di Jawa Tengah, upaya percepatan penurunan stunting pada tahun 2022 masih belum mencapai target sebagaimana yang ditargetkan yaitu sebesar 18,4 persen. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting mengalami penurunan dari angka 20,9 persen pada tahun 2021 menjadi 20,8 persen pada tahun 2022, atau hanya mengalami penurunan sebesar 0,1 persen.

"Sedangkan pada tahun 2023, Jawa Tengah juga mengalami penurunan yang relative stagnan yakni di angka 20,7 persen. Sedangkan di Kendal, berdasarkan SKI (Survei Kesehatan Indonesia) pada status gizi balita tahun 2023 diangka 22,4 persen," papar Atatin Malikhah.

Dirinya berharap melalui orientasi layanan konseling PMBA ini para kader Fatayat di Kabupaten Kendal dapat meningkatkan pemahaman dalam mencegah stunting di lingkungannya.

Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Kendal, Siti Ni'mallatif, mengatakan para kader mendapatkan pemahaman tentang pentingnya pemenuhan gizi di seribu hari pertama kehidupan dan PMBA guna percepatan penanganan stunting di Kabupaten Kendal.

"Tujuan kegiatan orientasi ini adalah untuk membekali pengurus dari bidang kesehatan di 20 PAC Fatayat NU Kabupaten Kendal pengetahuan untuk mendukung pemenuhan gizi pada seribu hari pertama kehidupan untuk pencegahan stunting," terang Siti Ni'mallatif.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, salah satu komponen dari penguatan program gizi adalah dengan melakukan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan kader dalam memberikan layanan konseling PMBA.

"Sebagai bentuk dukungan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader untuk bekal sebelum nantinya terjun langsung di masyarakat melalui posyandu dan kegiatan-kegiatan Fatayat NU di masyarakat," tambahnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X