''Dalam dialog rektor yang kami gelar 5 Februari lalu, kesimpulan yang bisa kami simak adalah AI bukanlah hal berisiko, tapi menjadi pendukung yang akan membedakan produk kewartawanan. Tapi sesungguhnya produk, kualitas, etika, konsistensi untuk merawat seni berjurnalistik inilah yang menjadi tantangan bagi pers dan pengelola media di tengah era AI,'' tambahnya.
Selain itu, dia mengatakan, realitas jurnalistik saat ini mengkhawatirkan karena cenderung mengabaikan etika jurnalistik. Persoalan-persoalan yang berkait dengan standar produk, perilaku dan kualitas kompetensi akan terus menjadi tantangan bagi organsasi profesi seperti PWI untuk menjadikan literasi etika sebagai pegangan. Itu sebabnya etika berjurnalistik dan tujuan dalam bermedia sesuai kaidah Kode Etik Jurnalistik harus benar-benar dipraktikkan oleh wartawan dan pengelola media dalam keseharian.**