Namun, para ulama menekankan bahwa yang dimaksud dengan "tidur sebagai ibadah" adalah tidur yang tidak berlebihan dan tetap diimbangi dengan amal shaleh lainnya.
Jika seseorang tidur sepanjang hari tanpa menjalankan shalat, membaca Al-Qur'an, atau melakukan amal baik lainnya, maka hal ini dapat mengurangi nilai puasanya.
Islam mengajarkan keseimbangan antara istirahat, ibadah, dan aktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, meskipun tidur tidak membatalkan puasa, tidur berlebihan dapat menghambat seseorang dari mendapatkan keutamaan bulan Ramadan.
Baca Juga: KIP Kuliah 2025 Tutup Kapan? Cek Jadwal Lengkap untuk Jalur SNBP dan SNBT 2025
Dampak Tidur Seharian Saat Puasa
1. Mengurangi Pahala Puasa
Ramadan adalah bulan penuh keberkahan di mana setiap amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Jika seseorang terlalu banyak tidur hingga melewatkan kesempatan untuk beribadah, maka ia bisa kehilangan banyak pahala yang seharusnya bisa didapatkan.
2. Menurunkan Produktivitas
Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat tetap aktif bekerja dan berdakwah meskipun sedang berpuasa. Jika seseorang tidur seharian, ia tidak hanya kehilangan kesempatan beribadah, tetapi juga mengurangi produktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengganggu Pola Tidur dan Kesehatan
Tidur berlebihan di siang hari dapat mengacaukan jam biologis tubuh, menyebabkan sulit tidur di malam hari. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga dapat berdampak buruk pada kesehatan, seperti memperlambat metabolisme dan mengurangi kebugaran tubuh.
Tidur seharian saat puasa memang tidak membatalkan puasa, tetapi bukanlah kebiasaan yang dianjurkan dalam Islam. Ramadan adalah kesempatan untuk memperbanyak ibadah dan meningkatkan ketakwaan. Oleh karena itu, sebaiknya umat Muslim tetap berusaha produktif, baik dalam hal ibadah maupun aktivitas sehari-hari. Dengan menjaga keseimbangan antara istirahat dan ibadah, seseorang bisa meraih keberkahan Ramadan secara maksimal.