AYOSEMARANG.COM -- Menelan dahak merupakan sesuatu yang sering kali sulit dihindari. Lalu, apakah hukum menelan dahak saat puasa di bulan Ramadhan membuat batal ibadah?
Salah satu hal yang dapat membatalkan puasa adalah memasukkan sesuatu ke dalam mulut hingga mencapai tenggorokan secara sengaja.
Hal ini sering menimbulkan pertanyaan, apakah menelan dahak termasuk tindakan yang membuat batal puasa?
Dahak atau sputum adalah lendir yang berasal dari paru-paru, bronkus, dan trakea. Dahak dapat dikeluarkan melalui batuk, dimuntahkan, atau bahkan ditelan kembali.
Baca Juga: Niat Puasa Ramadhan Harian dan Sebulan Penuh, Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya
Dalam bahasa Arab, dahak dikenal sebagai balghom, sementara istilah lain yang sering digunakan adalah nukhomah. Kitab Mausu'ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah menyebutkan bahwa nukhomah adalah sesuatu yang keluar dari tenggorokan manusia.
Hukum Menelan Dahak Saat Puasa Menurut Para Ulama
Terkait hukum menelan dahak saat berpuasa, para ulama memiliki perbedaan pendapat.
Menurut fatwa Dar al-Ifta' Mesir yang dikutip dari NU Online, ada tiga mazhab yang berpendapat bahwa menelan dahak tidak membatalkan puasa.
ذهب فقهاء الحنفية والمالكية، ورواية عند الحنابلة، إلى أنَّ الصائم إذا ابتلعَ بلغمًا أو نخامةً لم يفطر به، على اختلافٍ وتفصيلٍ
Baca Juga: 5 Bacaan Doa Berbuka Puasa Sesuai Sunnah dan Dalil Hadis
Artinya: "Para ulama fikih mazhab Hanafi, Maliki, dan riwayat Hanbali berpendapat bahwa seseorang yang berpuasa ketika menelan dahak maka tidak batal. Dengan perbedaan kondisi dan perincian."
Sementara itu, mazhab Syafi'i membedakan kasus menelan dahak menjadi dua kondisi, sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Hawi al-Kabir karya Imam Abul Hasan Ali bin Muhammad al-Mawardi.
Pendapat pertama menyatakan bahwa menelan dahak saat puasa membatalkan ibadah.
