Derita warga Mencari Gas Elpiji 3 Kilogram,  Harus Cari di Pangkalan Luar Daerah

photo author
- Senin, 3 Maret 2025 | 12:04 WIB
Warga antre mendapatkan gas elpiji 3 kilogram disebuah pangkalan di Kota Kendal.  (edi prayitno/kontributor Kendal)
Warga antre mendapatkan gas elpiji 3 kilogram disebuah pangkalan di Kota Kendal. (edi prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Warga Kendal masih kesulitan mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kilogram.  Meski pihak agen dan pangkalan mengklaim pasokan gas aman tanpa pengurangan, fakta di lapangan menunjukkan gas yang seharusnya diperuntukkan bagi warga miskin masih digunakan oleh pns dan rumah makan.

Pasokan gas melon mulai menghilang dari warung pengecer sepekan menjelang puasa.  Banyak warung kecil yang biasa berjualan sayur di pagi hari terpaksa tutup karena tidak memiliki stok gas untuk memasak.

Warga  juga kesulitan untuk mendapatkan gas, sehingga  memaksa mencari hingga ke luar desa atau kecamatan. Halini juga tidak menjamin mendapatkan gas elpiji 3 kilogram, jika tersedia, harganya jauh melebihi harga eceran tertinggi  mencapai Rp 30 ribu per tabung.

Suyono, warga desa pidodo, kecamatan patebon misalnya, mengaku rela mengantri berjam-jam di pangkalan yang jauh dari rumahnya demi mendapatkan satu tabung gas. Ia bahkan harus pergi hingga ke toko agen di kota kendal karena di desanya gas benar-benar tidak tersedia.

“Saat ini susah untuk cari gas  makanya saya  jauh dari sana  untuk mendapatkan gas  kalau ada harganya  Rp30 ribu tapi  barangnya  tidak ada  lewat  pedagang  keliling itu,” jelas  Suyono.

Hal serupa dialami  Irma, warga Karangsari Kendal. Ia harus mengantri setiap minggu demi mendapatkan gas, dan itupun hanya satu tabung per KTP . Kalau terlambat antre, pasti tidak kebagian gas karena jumlahnya terbatas.

Baca Juga: Dapat Keluhan Emak-Emak Soal Gas 3 Kilogram, Wabup Benny Karnadi akan Lakukan Investigasi

 “Sudah sejak pertengahan februari kemarik cari gas  susah,  kalau di pangkalan ini  antri lama  tapi dapat,” katanya.

 Sementara itu, beberapa pangkalan dan agen gas mengaku tidak mengalami kekurangan pasokan. Menurut Tiko, salah satu pemilik pangkalan gas, pasokan tetap datang setiap dua hari sesuai permintaan.  Namun, ia tidak mengetahui penyebab sulitnya gas di tingkat pengecer.

“Kalau di pangkalan saya gak ada masalan  namun kalau di luar sulit, saya tidak tahu, di pangkalan  harga stabil sesuai het dan  barang  gas tidak di kurangi,” ungkapnya.

Sedangkan Budi, pengelola  agen gas mengungkapkan bahwa tidak ada masalah pasokan di tingkat agen. Namun, ia mendengar laporan tentang kelangkaan gas di masyarakat.

Ia menduga hal ini terjadi karena panic buying.  Begitu ada isu gas langka, warga langsung membeli dalam jumlah banyak.

Pasalnya satu orang bisa membeli dua atau tiga tabung sekaligus, sehingga stok cepat habis. Pihaknya  sekarang memberlakukan aturan satu KTP hanya boleh membeli satu tabung.

“Sebenarnya dari pertamina tidak ada pengurangan , ini warga panik buying saja begitu  ada isu gas sulit  mereka yang punya tabung gas lebih dari  dua di beli semua sehingga  barang  kan jadi susah di pengecer, kalau agen  tabung kosong yang kita kirim masih sesuai,” terang budi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X