Kepala Balai Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sumsel, Nurhadi Unggul Wibowo, menambahkan bahwa pembangunan pelabuhan Sri Menanti telah dimulai sejak tahun 2021 setelah Pemkab Banyuasin menghibahkan tanah untuk pelabuhan tersebut.
“Pembangunan pelabuhan sendiri memakan waktu cukup lama yang akhirnya diselesaikan pada tahun 2022,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa nama KMP Putri Leanpuri berasal dari nama putri sulung Gubernur Herman Deru serta mencerminkan beberapa daerah di Sumsel, yaitu Lematang, Ogan, Way Ompu, dan Komering.
Baca Juga: Kakak Beradik di Musi Banyuasin Tewas Tenggelam di Sungai
“Kapal ini mampu mengangkat 12 kendaraan campuran dan 72 orang penumpang,” terangnya.
Saat ini, pengelolaan kapal masih berada di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Namun, pada April 2025 mendatang, pengelolaannya akan dialihkan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dengan pembiayaan yang telah disetujui melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Subsidi ini merupakan wujud kehadiran negara sesuai program Asta Cita Presiden Prabowo. Angkutan penyeberangan ini merupakan peningkatan kualitas pelayanan dan keamanan serta memenuhi kelayakan standar penyeberangan,” tandasnya.
Peresmian ini turut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI Ishak Mekki, Ketua dan anggota Komisi IV DPRD Sumsel, pimpinan serta anggota DPRD Banyuasin, perwakilan Kementerian Perhubungan, Forkopimda Banyuasin, serta Kepala OPD Sumsel atau perwakilannya.