Kala Mudik Gratis Jadi Harapan Perantau Asal Jateng

photo author
- Kamis, 27 Maret 2025 | 16:12 WIB
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin saat menyambangi pemudik gratis. Mudik gratis jadi harapan perantau asal Jateng. (Humas Jateng)
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin saat menyambangi pemudik gratis. Mudik gratis jadi harapan perantau asal Jateng. (Humas Jateng)

BANDUNG, AYOSEMARANG.COM – Ia memperkenalkan dirinya Sefti Nurwati. Air muka perempuan berusia 38 tahun ini berseri-seri. Dalam waktu perjalanan beberapa jam saja, ia bisa kembali bersua dengan keluarga di kampung halamannya. Ia bisa menunaikan rindu yang telah lama membuncah.

Sebab, perantau asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ini sudah 60 kali purnama tidak bisa pulang ke rumahnya. Bertahun-tahun ia merantau di Kota Bandung.

"(Terakhir mudik) sebelum Covid 19," kata Sefti saat ditemui sebelum pemberangkatan mudik gratis dari Kodiklat TNI AD, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis, 27 Maret 2025.

Ia mengaku senang bisa mengikuti program mudik gratis ini. Dengan begitu, beban pengeluarannya bisa berkurang. Melalui program ini ia bisa kembali bertemu dengan sanak keluarganya.

Baca Juga: Meraih Keberkahan Ramadhan ala Komunitas 90's, Saling Berbagi Sembari Sharing Berbagai Hal di Tahun 90-an

Ya, Sefti merupakan satu dari 1.100-an orang dari Bandung Raya dan sekitarnya yang terfasilitasi mudik gratis oleh Pemerintah Provinsi Jateng, kabupaten/kota, Badan Amil Zakat Nasioanal (Baznas) Jateng, dan stakeholder lain yang terlibat. Ada 22 armada bus yang diberangkatkan pada tahun ketiga dari Kota Bandung itu.

Hal yang sama dirasakan oleh Sunarti. Perempuan berusia 60 tahun ini mengaku senang bisa mengikuti program ini. Perantau asal Kabupaten Karanganyar ini mendapatkan pengalaman pertama mengikuti program mudik gratis.

“Senang baru sekali ini ikut mudik gratis. Harapannya tahun depan ada lagi, terima kasih sekali ada keringanan naik bus mudik gratis," ucap dia.

Ketua Paguyuban Cah Karanganyar Rantau (Cakra) di Kota Bandung, Waluyo mengatakan, ada 50 perantau yang ikut dalam rombongan bus tersebut. Mayoritas bermata pencahrian sebagai pedagang.

Baca Juga: Bolehkah Puasa saat Lebaran Idul Fitri? Ini Penjelasan Hukumnya

Ketua Paguyuban Rantau Jawa Tengah (PRJT), Bandung Raya, Farhan Juniaji mengaku selektif dalam menyaring calon peserta mudik gratis, agar tepat sasaran. Sebisa mungkin ditujukan untuk kalangan masyarakat yang sangat membutuhkan fasilitas mudik gratis, agar bisa pulang ke kampung halaman.

Dirincikannya, peserta dari kalangan ojek online 17 persen, karyawan 17,6 persen, pedagang kaki lima 11 persen, asisten rumah tangga 11 persen.

"41 persennya campur. Ada honorer, guru ngaji, ibu rumah tangga, dan lain-lain," ujarnya.

Farhan bercerita, pada kesempatan mudik gratis kali ini mampu memberikan harapan kepada perantau yang bahkan sudah lama tak bisa pulang. Dia mencontohkan, ada keluarga pemulung dari Cikarang, yang telah lima tahun tak bisa mudik.

"Lalu dijemput, di antarkan relawan kami ke Bandung. Alhamdulillah bisa mudik ke Jateng," kata Farhan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X