6 Langkah Mengolah Sampah Makanan Bekas Dapur Menjadi Pupuk yang Bermanfaat untuk Tanaman

photo author
- Senin, 7 April 2025 | 19:05 WIB
Ilustrasi sampah dapur diolah jadi pupuk organik  (Meta )
Ilustrasi sampah dapur diolah jadi pupuk organik (Meta )

AYOSEMARANG.COM -- Setiap hari, tanpa disadari, rumah tangga menghasilkan limbah organik dari dapur dalam jumlah yang cukup besar. Sisa sayuran, kulit buah, ampas kopi, hingga cangkang telur sering kali langsung dibuang begitu saja ke tempat sampah. Padahal, sampah organik ini masih bisa dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang lebih berguna, salah satunya adalah pupuk organik.

Pupuk organik yang berasal dari sampah dapur memiliki banyak manfaat, baik untuk lingkungan maupun untuk tanaman. Selain mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, proses daur ulang ini juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem. Tanah yang diberikan pupuk organik akan menjadi lebih subur, mengandung banyak nutrisi, serta lebih ramah bagi mikroorganisme yang berperan dalam menjaga kesehatannya.

Lebih dari itu, membuat pupuk dari sampah dapur juga merupakan langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa perlu peralatan mahal atau keahlian khusus. Proses ini bisa dilakukan di rumah dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan, sehingga cocok bagi siapa pun yang ingin mulai menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.

Lalu, bagaimana cara mengubah limbah dapur menjadi pupuk yang bermanfaat bagi tanaman? Simak langkah-langkah mudah berikut ini agar Anda dapat mengolah sampah makanan bekas menjadi pupuk yang kaya nutrisi dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman secara alami.

Baca Juga: Realisasikan Semarang Bersih, Agustina Wali Kota Semarang Ingin Perbanyak Tempat Pengolahan Sampah

1. Memilih Sampah Organik yang Bisa Digunakan

Tidak semua limbah dapur bisa dijadikan pupuk. Beberapa jenis sampah organik yang cocok untuk dijadikan pupuk antara lain:

- Kulit buah dan sayuran seperti pisang, apel, wortel, bayam, dan kangkung
- Ampas kopi dan teh
- Kulit telur yang telah dihancurkan
- Sisa makanan yang tidak mengandung minyak atau garam berlebih

Sebaliknya, beberapa jenis limbah dapur sebaiknya tidak digunakan untuk pupuk karena dapat menyebabkan bau tidak sedap atau menarik hama, seperti daging, tulang, produk susu, dan makanan berminyak.

2. Menyiapkan Wadah Kompos

Untuk membuat pupuk dari sampah dapur, Anda memerlukan wadah khusus sebagai tempat pengomposan. Wadah ini bisa berupa ember bekas, tong plastik, atau komposter yang dirancang khusus untuk pembuatan pupuk. Pastikan wadah memiliki lubang udara agar proses pembusukan berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan bau yang menyengat. Tempatkan wadah di lokasi yang teduh dan memiliki sirkulasi udara yang baik agar proses pengomposan lebih optimal.

Baca Juga: Djarum Foundation dan Kudus ASIK: Sinergi Mewujudkan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

3. Mencacah dan Mencampur Sampah Organik

Agar sampah lebih cepat terurai, potong atau cacah bahan organik menjadi bagian kecil. Kemudian, campurkan dengan bahan tambahan seperti:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X