KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Warga empat desa di Kecamatan Weleri, yaitu Desa Penyangkringan, Nawangsari, Sumberagung, dan Bumiayu tetap bersikukuh dan meminta stockpile yang ada di lingkungan keempat desa untuk ditutup.
Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari yang menemui warga saat aksi keprihatinan bersih-bersih jalan Minggu 13 April 2025 mengatakan, butuh proses untuk menutup.
"Kami tentu perlu berembuk bersama pihak terkait, baik dari dinas-dinas di Pemkab maupun pengusaha galian C yang membuat stockpile di sini. Jadi, kita tidak bisa langsung memutuskan secara sepihak tanpa kita kaji dan berembuk lebih dulu ," katanya, didampingi Kepala Badan Kesbangpol Alfebian Yulando dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aris Irwanto.
Dia juga menyatakan perlu mengecek ke berbagai dinas terkait untuk memastikan soal perizinan dari usaha tersebut.
"Yang jelas, apa yang disuarakan Bapak dan Ibu dari empat desa ini akan segera kita tindaklanjuti," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Kendal turun langsung berbaur dengan masyarakat dan ikut menyapu jalan dalam aksi keprihatinan bersih-bersih jalan di empat desa yang terdampak usaha stockpile.
Untuk itu, bupati akan membentuk tim kajian untuk menindaklanjuti dan mengambil langkah guna mengambil keputusan yang terbaik.
Baca Juga: Stockpile Tak Kunjung Ditutup, Warga Empat Desa di Kendal Ancam Lapor Gubernur Jateng
"Tentunya kami tidak bisa langsung membuat keputusan dan mengabulkan satu pihak begitu saja. Kita harus duduk bersama agar keputusan yang diambil memuaskan kedua belah pihak," katanya.
Sementara Kepala Badan Kesbangpol, Alfebian Yulando menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi warga yang kondusif dan tidak melakukan aksi demo anarkis namun lebih memilih aksi keprihatinan dengan langsung membersihkan dan menambal jalan yang rusak akibat stockpile.
"Kamu bangga dan juga mengucapkan terima kasih kepada ibu bupati yang langsung ikut dan menyapa masyarakat. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada warga yang tidak melakukan demo tetapi justru melakukan aksi simpatik bersih-bersih. Sehingga kondisi wilayah tetap terjaga dan kondusif," ujar Kepala Kesbangpol Kendal.
Warga sendiri mengeluhkan keberadaan tempat penyimpanan sementara material hasil galian C yang mengganggu kenyamanan warga akibat lalu-lalang truk dump besar setiap harinya.
Mereka mengeluhkan, jalan-jalan yang dilalui truk dump rusak parah. Debu-debu yang beterbangan telah mengakibatkan banyak warga terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Bahkan akibat lainnya, banyak warung makan sepi pembeli karena lingkungannya banyak debu.