Prof Sofian juga menyoroti dokumen skripsi Jokowi yang dinilai tidak memenuhi standar kelengkapan akademik.
Beberapa elemen penting seperti nama dosen pembimbing, jadwal ujian, hingga catatan nilai disebut tidak tercantum secara jelas.
“Semua elemen penting seperti itu seharusnya tercatat dengan jelas, tetapi yang ada justru kekosongan,” tuturnya.
Ia mendesak pihak kampus untuk tidak lagi menghindari pertanyaan masyarakat dan bersikap lebih transparan.