AYOSEMARANG.COM -- Rocky Gerung memberikan pernyataan menohok untuk dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia menegaskan bahwa tudingan yang ditujukan kepada Jokowi bukan suatu fitnah yang sering digaungkan.
Hal itu diungkapkanya melalui tayangan YouTube pribadinya Rocky Gerung Official.
Menurutnya, jika orang yang meragukan keaslian ijazah Jokowi disebut sebagai bentuk fitnah hal itu merupakan kekeliruan dalam ilmu pidana.
"Mereka yang menuduh itu dianggap melakukan fitnah, nah itu salah lagi itu secara ilmu pidana. Karena ini bukan fitnah personal, ini soal administrasi bernegara. Itu intinya. Jadi semua kecurigaan itu bukan fitnah. Ini salah jika Pak Jokowi menganggap sebagai fitnah," ujarnya, dikutip dari suara.com, Senin 21 April 2025.
Rocky mengatakan yang diinginkan publik hanyalah informasi yang jelas terhadap polemik ijazah palsu Jokowi ini.
"Fitnah itu antar manusia, bukan antar warga negara dengan presidennya, bukan itu. Nggak ada fitnah di situ. Itu warga negara yang menginginkan keterbukaan informasi, jadi yang ditagih adalah informasi. Tidak ada orang yang menghina Pak Jokowi atau menganggap ini soal individual atau soal pribadi. Tidak, ini soal bernegara," sambungnya.
Dosen UI itu mengungkapkan fitnah merupakan tuduhan yang dillontarkan dari orang ke orang yang lain, buka antara warga negara dan kepala negara.
"Jika setiap warga negara mempersoalkan pejabat negara itu dianggap fitnah dan Undang-Undang ITE atau segala macam, itu salah. Fitnah itu dendam pribadi antar orang, bukan antar warga negara dengan kepala negara. Hubungan warga negara dan kepala negara adalah hubungan pertanggung jawaban legitimasi," lanjutnya.
Baca Juga: Dituduh Gunakan Ijazah Palsu, Jokowi Justru Jadi Paling Diuntungkan
Rocky Gerung juga menilai tim hukum Jokowi sedang menggiring pandangan yang membuat tuduhan tersebut adalah suatu fitnah kepada Presiden ke-7 Indonesia itu.
Bahkan, dia siap menjadi saksi ahli guna menerangkan hal tersebut.
"Jangan sampai Pak Jokowi melaporkan sebagai fitnah, lalu pengacaranya mencari cara supaya menjadi fitnah. Itu ngaco sebetulnya itu, saya mau jadi saksi ahli untuk menerangkan bahwa tidak ada fitnah antara warga negara dan kepala negara," katanya.
